RI News Portal. Lampung Barat, 4 September 2025 – Di tengah hamparan hijau perbukitan Lampung Barat, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung resmi membuka kegiatan Darul Arqom Zona 3. Acara yang berlangsung dari 4 hingga 7 September 2025 ini digelar di kompleks AEKI, Pekon Hanakau, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat. Mengusung tema “Darul Arqom untuk Kepemimpinan yang Berdampak, Unggul, dan Berkemajuan dalam Bingkai Nilai-Nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan,” kegiatan ini menjadi wadah pembinaan kader yang menekankan pada integrasi nilai-nilai Islam dengan dinamika kepemimpinan modern.
Kegiatan empat hari ini diselenggarakan oleh Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung. Pesertanya meliputi perwakilan dari lima Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Zona 3, yaitu PDM Lampung Barat, PDM Lampung Utara, PDM Tulang Bawang Barat, PDM Way Kanan, dan PDM Mesuji. Pendekatan zonal ini dirancang untuk memperkuat jaringan internal organisasi, memungkinkan pertukaran pengalaman antar-daerah yang memiliki karakteristik geografis dan sosial yang beragam.

Pembukaan acara dipimpin oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung, Ma’ruf Abidin, M.Si., yang menyampaikan sambutan penuh semangat. Dalam pidatonya, Ma’ruf menjelaskan bahwa ini merupakan Darul Arqom ketiga dan terakhir dalam rangkaian serupa, setelah sebelumnya digelar di Gisting, Tanggamus, dan Bandar Lampung. Pemilihan Lampung Barat sebagai lokasi bukan tanpa alasan. “Kenapa di Lampung Barat? Supaya kita bisa bersyukur terhadap apa yang ada di Lampung Barat yang tidak ada di tempat lainnya,” ujar Ma’ruf, menekankan pentingnya kesadaran atas keunikan lokal sebagai bagian dari pembelajaran kepemimpinan.

Lebih lanjut, Ma’ruf menggambarkan Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan hidup yang menuntut interaksi berkelanjutan. “Ciri gerakan ya harus sering ketemu dan ngobrol, sehingga banyak program bisa dilahirkan,” tambahnya. Ia juga menyoroti tantangan menjadi bagian dari organisasi ini: “Menjadi orang Muhammadiyah itu berat. Menjadi aktivis Muhammadiyah lebih berat. Kalau tidak sanggup, pulang—alias jangan aktif di Muhammadiyah.” Pernyataan tegas ini diikuti penjelasan bahwa kader Muhammadiyah harus dilengkapi dengan komitmen, integritas, dan intelektualitas, serta kesiapan untuk memimpin.
Baca juga : Dr. Rustam Effendi Resmi Dilantik sebagai Sekretaris Daerah Lampung Timur
Dalam konteks akademis, Darul Arqom ini dapat dilihat sebagai model pembinaan kepemimpinan yang mengintegrasikan etos Islam dengan prinsip-prinsip progresif. Tema yang diusung mencerminkan upaya Muhammadiyah untuk menghasilkan pemimpin yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga berdampak sosial dalam kerangka nilai-nilai Kemuhammadiyahan. Ma’ruf menutup sambutannya dengan harapan spiritual: “Mudah-mudahan apapun latar belakang kekaderan kita, mari kita niatkan dalam rangka mencari ridho Allah, sehingga perjuangan itu menjadi ringan melalui persyarikatan Muhammadiyah.” Ia berharap acara ini melahirkan kader dengan daya juang tinggi, siap menghadapi dinamika masyarakat kontemporer.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar pertemuan rutin, melainkan platform strategis untuk memperkuat fondasi organisasi di tingkat provinsi. Dengan fokus pada pembinaan sumber daya manusia, Darul Arqom Zona 3 diharapkan menjadi katalisator bagi kemajuan Muhammadiyah di Lampung, terutama di wilayah utara dan barat yang seringkali menghadapi tantangan aksesibilitas dan pembangunan. Para peserta akan terlibat dalam sesi diskusi, workshop, dan refleksi nilai-nilai Islam, yang semuanya dirancang untuk membangun kepemimpinan adaptif di era digital.
Pewarta : IF

