
RI News Portal. Tapanuli Selatan – Turnamen sepakbola antar-desa tidak sekadar menjadi hiburan rakyat, tetapi juga merefleksikan identitas sosial, semangat kolektivitas, dan pembinaan bakat lokal. Hal itu tampak dalam final Padang Bujur Cup 2025 yang digelar di lapangan Desa Padang Bujur, Kecamatan Sipirok, Sabtu (23/8).
Dalam pertandingan puncak, Persatuan Sepak Bola Bintang Timur (PSBT) Pasar Sipirok berhasil menorehkan sejarah dengan menumbangkan Parausorat FC lewat adu penalti (5–4), setelah bermain imbang 1–1 di waktu normal.
Laga berlangsung intens. Parausorat FC sempat unggul melalui gol individu Baginda Jhonson di menit ke-60 yang melewati tiga pemain bertahan PSBT. Namun, sepuluh menit kemudian, PSBT membalas lewat sundulan Putra hasil eksekusi tendangan sudut. Skor imbang bertahan hingga peluit panjang, memaksa laga ditentukan lewat adu penalti yang akhirnya dimenangkan PSBT.
“Pertandingan final ini sangat menegangkan. Kedua tim bermain dengan strategi matang, dan semangat sportivitas sangat terasa,” ungkap Tarif (43), salah seorang penonton yang hadir.

Turnamen ini diikuti 18 tim dari Kecamatan Sipirok, menjadikannya salah satu ajang olahraga desa terbesar di kawasan tersebut. Ketua Panitia, Surahmad Siregar, menegaskan bahwa turnamen bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga ruang silaturahmi, edukasi sportivitas, dan pembinaan generasi muda.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak, terutama aparat keamanan Polsek dan Koramil 03 Sipirok, sehingga acara berlangsung tertib. Antusiasme masyarakat menjadi bukti bahwa sepakbola desa masih memiliki ruang penting dalam membangun persatuan,” ujarnya.
Dalam perspektif akademis, turnamen semacam ini memiliki dua dimensi strategis. Pertama, sebagai sarana rekreasi dan identitas kolektif desa, yang memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat agraris. Kedua, sebagai wadah pengembangan talenta sepakbola lokal, yang sering kali menjadi titik awal lahirnya pemain-pemain potensial bagi level kompetisi lebih tinggi.
Baca juga : KPK Periksa GM Hotel Aryaduta dan Saksi Lain dalam Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Kolaka Timur
Selain final, perebutan posisi ketiga juga menarik perhatian publik. Sahata FC berhasil menumbangkan tim tuan rumah, Padang Bujur, sekaligus memastikan diri berada di podium.
Kemenangan PSBT dalam Padang Bujur Cup 2025 bukan sekadar catatan olahraga, melainkan potret tentang bagaimana desa membangun ruang publik alternatif yang menyatukan warga melalui sepakbola. Ke depan, tantangan yang perlu diperhatikan adalah bagaimana turnamen desa tidak berhenti pada euforia tahunan, tetapi bisa ditata lebih sistematis sebagai jalur pembinaan olahraga berbasis komunitas.
Pewarta : Indra Saputra
