
RI News portal. Kabupaten Semarang, 16 Agustus 2025 – Suasana malam di Dusun Sekuro, RW 05, tampak berbeda dari biasanya. Gemerlap lampu, aroma kuliner tradisional, dan lantunan doa khidmat menyatu dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia sekaligus tradisi tahunan Merti Dusun. Perpaduan dua momentum ini menjadikan malam tirakatan bukan sekadar seremoni, tetapi juga ruang refleksi spiritual dan kebersamaan warga.
Acara diawali dengan doa bersama yang dipanjatkan seluruh warga dari RT 01 hingga RT 05. Doa tersebut tidak hanya untuk keselamatan dan kedamaian bangsa, tetapi juga agar masyarakat dusun senantiasa hidup rukun, sehat, dan berkecukupan. Ketua RW 05, Sunarto, menegaskan bahwa momen ini adalah wujud syukur kolektif.
“Semoga warga RW 05 makin rukun, merasakan manfaat kemerdekaan, dan dusun kita selalu diberi keberkahan,” ujarnya dalam sambutan.

Makna Merti Dusun
Tradisi Merti Dusun memiliki akar kultural yang kuat dalam kehidupan masyarakat pedesaan Jawa. Ia berfungsi sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat hasil bumi, rezeki, dan kesehatan yang diterima warga. Lebih dari itu, tradisi ini mengandung pesan sosial: mengikat solidaritas warga, menumbuhkan gotong royong, dan menjaga nilai-nilai luhur peninggalan leluhur.
Dalam perspektif akademis, Merti Dusun dapat dipandang sebagai mekanisme cultural resilience, yakni daya tahan budaya masyarakat dalam menjaga identitas kolektif sekaligus adaptasi terhadap dinamika zaman.
Momentum tirakatan dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI juga menjadi media edukasi kebangsaan. Dengan berkumpul bersama, masyarakat tidak hanya mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga mewariskan semangat nasionalisme kepada generasi muda.
Baca juga : Padang Lawas: Dugaan Perilaku Asusila Oknum Kepala Desa Picu Resah Masyarakat
Acara ditutup dengan makan bersama yang sarat nuansa persaudaraan, lalu dilanjutkan hiburan musik orgen tunggal. Kehangatan malam itu menjadi penanda bahwa tradisi dan nasionalisme dapat bersinergi dalam ruang sosial yang sederhana namun bermakna.
Warga berharap kegiatan serupa terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda. Selain memperkuat identitas budaya lokal, Merti Dusun yang dipadukan dengan peringatan kemerdekaan mampu menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini.
Dengan demikian, perayaan di Dusun Sekuro tidak sekadar ritual tahunan, tetapi sebuah narasi hidup tentang bagaimana masyarakat pedesaan menjaga harmoni antara budaya, religiusitas, dan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
Pewarta : Miftakhul Ma’na
