
RI News Portal. Padangsidimpuan, 16 Agustus 2025 – Pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di hadapan pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kembali menegaskan bahwa praktik korupsi masih menjadi salah satu tantangan utama bangsa. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan komitmen tegas untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu, termasuk terhadap individu yang memiliki kedekatan politik atau jabatan tinggi.
Menanggapi pernyataan Presiden Prabowo, Rusydi Nasution, salah satu pimpinan DPRD Kota Padangsidimpuan sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padangsidimpuan, mengamini pentingnya upaya pemberantasan korupsi sebagai langkah strategis membangun integritas pemerintahan. Politisi Partai Gerindra itu menekankan bahwa pernyataan Presiden Prabowo merupakan peringatan tegas agar seluruh pejabat dan petinggi partai politik berperan aktif dalam menegakkan etika publik dan mencegah praktik serakah.
“Presiden Prabowo mengajak pejabat, termasuk para petinggi partai politik, untuk memberantas korupsi dan sifat serakah. Siapapun yang berada di belakang mereka tidak akan dilindungi,” ujar Rusydi. Ia menambahkan bahwa pesan Presiden Prabowo bukan sekadar retorika politik, melainkan sebuah ajakan konkret yang harus dimulai dari pimpinan sebagai teladan bagi bawahan.

Menurut Rusydi, keteladanan pimpinan menjadi faktor penting dalam membentuk budaya anti-korupsi di pemerintahan. “Pimpinan harus memberikan contoh dan teladan, karena hal itu akan menginspirasi bawahan untuk berbuat yang sama. Saat ini, kita kurang keteladanan,” jelas Rusydi, mantan bankir ini.
Rusydi juga menegaskan bahwa persatuan menjadi modal dasar pembangunan Kota Padangsidimpuan. Ia menekankan, langkah awal untuk mencegah praktik korupsi dan perilaku serakah adalah dengan menunjukkan keteladanan, menghindari konflik internal, dan membangun kerja sama yang solid antarpejabat. “Bersatu, jangan ciptakan konflik, tunjukkan keteladanan agar praktik korupsi dan sifat serakah menurun,” tandasnya.
Baca juga : Pengukuhan Paskibraka Kota Pontianak 2025: Pendidikan Karakter dan Semangat Patriotisme Generasi Muda
Analisis akademis menunjukkan bahwa pernyataan Presiden Prabowo dan respons politisi lokal seperti Rusydi Nasution mencerminkan pentingnya kepemimpinan etis dalam membentuk budaya pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Pendekatan ini juga konsisten dengan teori tata kelola pemerintahan yang menekankan integritas pimpinan sebagai kunci keberhasilan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi di tingkat lokal maupun nasional.
Pewarta : Indra Saputra
