
RI News Portal. Pati, Jawa Tengah – Ruang rapat paripurna DPRD Pati, Jumat (15/8/2025), menjadi saksi bisu atas sorotan publik terhadap absennya Bupati Pati, Sudewo, dalam agenda penting pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia. Kehadiran wakil bupati, Risma Ardhi Chandra, sendirian tanpa didampingi bupati menjadi tanda tanya besar yang memicu beragam spekulasi.
Kehadiran Risma Ardhi Chandra yang duduk di samping kiri Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin, menjadi pemandangan yang tak biasa. Kursi yang seharusnya diisi oleh Bupati Sudewo, orang nomor satu di Pati, justru dibiarkan kosong hingga acara usai.
Dalam momen formal kenegaraan yang seyogianya dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan daerah, ketidakhadiran bupati memunculkan pertanyaan seputar komitmen dan sinergi kepemimpinan di tingkat lokal. Hal ini menjadi pembahasan hangat di kalangan awak media dan tamu yang hadir.

Saat dimintai keterangan usai acara, Risma Ardhi Chandra tidak memberikan penjelasan detail mengenai alasan ketidakhadiran bupati. Ia hanya memberikan pernyataan singkat dan terkesan diplomatis.
“Pati adalah daerah yang cinta damai,” ucap Risma.
Pernyataan tersebut diiringi dengan gestur jari berbentuk hati ala Korea, sebuah gestur populer yang kerap digunakan dalam komunikasi santai. Gestur ini memicu reaksi beragam, mulai dari yang menganggapnya sebagai upaya mencairkan suasana hingga yang melihatnya sebagai gestur kurang pantas di forum kenegaraan.
Risma kemudian memilih untuk segera meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan lebih lanjut, meninggalkan tanda tanya besar yang belum terjawab.
Baca juga : 20 Tahun Damai Helsinki, Bireuen Gelar Zikir dan Tausiah: Jaga Perdamaian sebagai Amanah Sejarah
Ketidakhadiran Bupati Sudewo dalam agenda kenegaraan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Pati. Sebagian pihak menyoroti pentingnya agenda ini sebagai momen bagi pimpinan daerah untuk menunjukkan komitmen kebangsaan.
“Agenda kenegaraan mestinya menjadi ruang pemimpin daerah menunjukkan komitmen kebangsaan,” ujar Risma singkat kepada wartawan sebelum beranjak.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Bupati Sudewo. Absennya bupati tanpa alasan yang jelas pada acara penting seperti ini dapat menimbulkan spekulasi yang tidak perlu di tengah masyarakat. Penjelasan terbuka dari pihak bupati sangat dinantikan untuk menjaga transparansi dan kepercayaan publik terhadap jalannya roda pemerintahan daerah.
Pewarta : Sriyanto
