
RI News Portal. Tapanuli Selatan – Yayasan Syekh Ahmad Basyir (YPSAB) di Tapanuli Selatan mengambil langkah tegas dengan mencopot Mustanir Nasution dari jabatannya sebagai Ketua Yayasan. Keputusan ini diambil menyusul penetapan Mustanir sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencabulan terhadap santriwatinya. Sebagai penggantinya, yayasan menunjuk Tegus Al Hadi Nasution untuk memimpin.
Pencopotan Mustanir Nasution diatur dalam Surat Keputusan (SK) Nomor: 016/SK.01/YPSAB/VIII/2025. Ketua Dewan Pembina YPSAB, Mukhlis Nasution, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil musyawarah internal dewan pembina, dengan mempertimbangkan masukan dari tenaga pengajar dan berbagai pihak terkait. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk memastikan kelangsungan pesantren sebagai lembaga pendidikan formal dan pembinaan mental-spiritual.
“Keputusan ini diambil agar beliau (Mustanir) dapat lebih fokus menyelesaikan masalah hukum yang sedang dihadapinya,” ungkap Mukhlis.

Lebih lanjut, Mukhlis menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bukti ketegasan yayasan dalam menanggapi perbuatan pidana, terutama yang terjadi di lingkungan pesantren. Ia menekankan bahwa hal ini sejalan dengan cita-cita pendiri pesantren yang tidak akan mentolerir tindakan yang dilarang oleh agama, khususnya di area ponpes.
Baca juga : Jambore Wonogiri 2025: Membentuk Generasi Unggul dengan Semangat Kolaborasi
Kasus ini terungkap setelah seorang ibu korban, berinisial AA, melaporkan dugaan pencabulan yang dialami putrinya ke Polres Tapanuli Selatan pada akhir Juli 2025. Berdasarkan laporan tersebut, Mustanir Nasution ditangkap pada Jumat, 8 Agustus 2025. Polisi kemudian menetapkannya sebagai tersangka setelah menemukan bukti kuat yang mengindikasikan bahwa ia diduga telah mencabuli santriwatinya sebanyak lima kali sejak tahun 2021.
Penunjukan Tegus Al Hadi Nasution sebagai ketua baru diharapkan dapat menjaga stabilitas dan kredibilitas Yayasan Syekh Ahmad Basyir di mata publik serta memastikan bahwa lingkungan pesantren tetap aman dan kondusif untuk para santri. Langkah proaktif yang diambil oleh yayasan ini mencerminkan komitmen terhadap nilai-nilai integritas dan etika yang seharusnya menjadi landasan utama sebuah lembaga pendidikan keagamaan.
Pewarta : Indra Saputra
