
RI News Portal. Semarang, Jawa Tengah — Dalam upaya menanamkan 29 karakter luhur dan membangun disiplin di kalangan warga muda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), khususnya para remaja, PAC LDII Kelurahan Tugurejo menyelenggarakan pertandingan sepak bola antar generasi. Pertandingan yang berlangsung pada Minggu pagi (10/8/2025) di Lapangan Tapak Tugurejo ini mempertemukan tim Al Mulani Senior FC dan FC Tugurejo Yunior Semarang, dengan hasil akhir dramatis 7:5 untuk kemenangan Senior FC lewat adu penalti.
Kegiatan ini dilandasi niat untuk menginternalisasi nilai-nilai spiritual, etika, dan sosial yang terangkum dalam 29 karakter luhur warga LDII. Melalui olahraga yang menuntut kerjasama, disiplin, kepatuhan aturan, dan sportivitas, para remaja diajak memahami bahwa karakter bukan sekadar ajaran, tetapi harus menjadi kebiasaan yang diterapkan dalam keseharian.
“Pertandingan ini bukan hanya untuk menang atau kalah, tetapi sarana pembentukan karakter generasi muda agar bermental tangguh, sehat jasmani dan rohani, serta berniat karena Allah,” ujar Sudarno, Pembina PAC LDII Tugurejo.

Momentum peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80 dimanfaatkan LDII Tugurejo untuk menggelar serangkaian kegiatan bernilai edukatif. Setelah laga sepak bola, acara berlanjut di Masjid Al Mulani dengan perlombaan khas 17-an: makan kerupuk, kukuruyuk, pecah air, lomba mewarnai, serta pembagian hadiah dan doorprize menarik.
Nurkholis, Ketua PAC LDII Tugurejo, menekankan bahwa perlombaan ini bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari pendidikan karakter yang diharapkan mampu membentuk “generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia.”
Baca juga : Audiensi Penambang Tradisional di Sanggau: Antara Harapan Ekonomi dan Kepatuhan Regulasi
Dalam kesempatan berbeda, Ketua DPD LDII Kota Semarang, H. Suhindoyo P, S.E., M.M., menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia dan warga yang berpartisipasi. Ia menekankan bahwa kegiatan ini relevan dengan arahan DPP LDII agar nilai-nilai karakter luhur terus dibumikan dalam kehidupan umat.
“Peringatan HUT RI seharusnya dimaknai bukan hanya dengan semangat nasionalisme, tetapi juga dengan membentuk generasi yang berbudi pekerti tinggi, dan kegiatan ini adalah contoh ideal,” ujarnya.
Pewarta : Sriyanto
