
RI News Portal. Bukittinggi — Dalam rangka memperkuat upaya peningkatan keselamatan lalu lintas, Jasa Raharja Cabang Bukittinggi menyelenggarakan Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL) yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan strategis, pada Selasa (23/7/2025). Kegiatan yang digelar di Bukittinggi ini menjadi forum dialog dan koordinasi lintas sektor untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Bukittinggi dan sekitarnya.
Kepala Jasa Raharja Cabang Bukittinggi, Andreas, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antar-lembaga dalam membangun kesadaran kolektif terkait keselamatan berlalu lintas. “Kesadaran berlalu lintas yang baik bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan membutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak,” ujarnya.
FKLL kali ini dihadiri oleh perwakilan dari Satlantas Polres Bukittinggi, Dinas Perhubungan Kabupaten Bukittinggi, dan Pemerintah Kota Bukittinggi. Dalam forum tersebut, para peserta membahas isu-isu krusial terkait keselamatan jalan, termasuk strategi edukasi publik, perbaikan infrastruktur, serta penanganan titik rawan kecelakaan atau blackspot yang masih menjadi tantangan di beberapa ruas jalan di kota ini.

Kasat Lantas Polres Bukittinggi, AKP M. Irsyad Fathur, menggarisbawahi pentingnya sinergi antarlembaga dalam mengedukasi masyarakat serta menyusun langkah-langkah preventif yang terukur. “Dengan sinergi bersama, kita bisa memberikan edukasi yang efektif kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan berkendara serta memperkuat upaya pencegahan kecelakaan,” katanya.
Ia juga mengidentifikasi bahwa wilayah Bukittinggi masih memiliki sejumlah titik rawan kecelakaan yang memerlukan perhatian khusus dari berbagai instansi. Dalam konteks ini, upaya mitigasi harus mencakup pendekatan multidisipliner, termasuk rekayasa lalu lintas, peningkatan pengawasan, serta kampanye publik yang berkelanjutan.
Lebih jauh, kegiatan FKLL ini diposisikan sebagai bentuk konkret dari pendekatan sistem keselamatan jalan (road safety system approach) yang menempatkan manusia sebagai elemen paling rentan dalam lalu lintas. Dalam kerangka ini, Jasa Raharja berperan strategis sebagai institusi jaminan sosial yang tidak hanya hadir pascakecelakaan, tetapi juga proaktif dalam mendukung upaya pencegahan melalui edukasi dan koordinasi kebijakan.
“Jasa Raharja berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan keselamatan lalu lintas di Bukittinggi. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan perlindungan dan edukasi kepada masyarakat,” tambah Andreas.
FKLL ini bukan hanya menjadi wahana koordinasi, tetapi juga simbol komitmen bersama untuk membangun budaya berlalu lintas yang lebih tertib dan aman. Para peserta sepakat bahwa keberhasilan menurunkan angka kecelakaan sangat bergantung pada kontinuitas kerja sama dan integrasi antar-lembaga.
Sebagai forum yang bersifat lintas sektoral, FKLL diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang bisa direplikasi di daerah lain. Dengan melibatkan aktor-aktor kunci dari sektor kepolisian, pemerintah daerah, dan lembaga jaminan sosial, pendekatan keselamatan lalu lintas dapat menjadi lebih sistemik dan berdampak luas.
Dalam konteks kebijakan publik, forum seperti FKLL ini menunjukkan urgensi penyusunan regulasi lalu lintas berbasis data dan partisipatif, guna merespons dinamika transportasi perkotaan yang kian kompleks. Upaya penurunan tingkat kecelakaan diharapkan bukan hanya berbasis pada penegakan hukum, tetapi juga pada pendekatan preventif yang berkelanjutan dan berbasis komunitas.
Melalui penyelenggaraan FKLL ini, Bukittinggi menegaskan diri sebagai daerah yang proaktif dalam membangun keselamatan lalu lintas berbasis kolaborasi. Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju ekosistem transportasi yang lebih aman dan berkeadilan, serta memberikan inspirasi bagi wilayah lain dalam membangun budaya berlalu lintas yang berorientasi pada keselamatan manusia.
Pewarta : Sami S
