
RI News Portal. Semarang, 23 Juli 2025 — Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Ditlantas Polda Jateng) kembali menunjukkan komitmennya dalam mempererat hubungan antara Kepolisian dan masyarakat melalui program “Polantas Menyapa”. Bertempat di Gedung Borobudur Polda Jateng, kegiatan ini diselenggarakan dengan suasana hangat dan penuh keakraban bersama ratusan perwakilan komunitas motor dari berbagai wilayah di Jawa Tengah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi komunikasi publik Ditlantas Polda Jateng untuk membangun sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat, khususnya pengguna jalan. Pendekatan yang digunakan bersifat persuasif, dialogis, dan edukatif, sesuai dengan paradigma baru Polri dalam mewujudkan pelayanan publik yang humanis dan inklusif sebagaimana termaktub dalam konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) yang dicanangkan Kapolri.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, yang secara langsung menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif komunitas motor dalam menjaga ketertiban berlalu lintas. “Lalu lintas itu harus dekat dengan masyarakat. Saya mengapresiasi jajaran Polda Jateng yang telah membangun komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan berbagai komunitas, termasuk komunitas motor,” ujar Irjen Pol. Agus.

Ia menambahkan, kehadirannya dalam kegiatan ini juga berkaitan dengan pelaksanaan Operasi Patuh 2025, yang merupakan bagian dari agenda nasional untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas. Dalam delapan hari pertama pelaksanaan operasi tersebut, tercatat sebanyak 483.655 penindakan terhadap pelanggar lalu lintas di seluruh Indonesia. Selain tindakan represif, operasi ini juga mengedepankan pendekatan preemtif dan preventif dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Pratama Adhyasastra, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) serta visi nasional menuju Indonesia Emas 2045. “Polantas Menyapa adalah wujud kontribusi Polri dalam membentuk insan otomotif yang sadar dan taat aturan berlalu lintas. Ini bagian dari upaya strategis kita dalam menumbuhkan kepedulian bersama untuk menjadikan keselamatan sebagai budaya,” tegasnya.
Menurut Kombes Pol Pratama, keterlibatan komunitas motor sebagai mitra strategis sangat penting dalam menyebarkan nilai-nilai keselamatan berlalu lintas di tengah masyarakat. Melalui kolaborasi ini, Polri berharap terbangunnya ekosistem transportasi yang aman, nyaman, dan berkelanjutan di era mobilitas modern.
Program “Polantas Menyapa” dapat dipandang sebagai bentuk implementasi pendekatan community policing dalam konteks lalu lintas. Model ini menekankan keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban publik, serta memperkuat kepercayaan antara warga dan aparat. Dalam kerangka teori hubungan polisi dan masyarakat (police-community relations), kegiatan semacam ini berpotensi memperkecil social distance, meningkatkan legitimasi aparat, serta mendukung pelaksanaan hukum yang lebih partisipatif dan berkeadilan.
Program ini juga relevan dengan pendekatan behavioral change communication (BCC), di mana upaya perubahan perilaku masyarakat dilakukan melalui komunikasi yang intensif, edukatif, dan partisipatif. Dengan merangkul komunitas motor—yang kerap menjadi pelaku dan korban dalam kecelakaan lalu lintas—Ditlantas Polda Jateng berupaya mengubah perilaku berkendara dari akar budaya komunitas itu sendiri.
“Polantas Menyapa” bukan sekadar program seremonial, melainkan bagian dari strategi besar Polri untuk membentuk tata kelola lalu lintas yang lebih adaptif dan partisipatif. Keberlanjutan program ini akan sangat bergantung pada konsistensi edukasi, pengawasan, dan kemitraan yang berkelanjutan antara kepolisian dan seluruh elemen masyarakat. Dalam jangka panjang, inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan budaya lalu lintas yang beradab dan berorientasi pada keselamatan sebagai hak dasar setiap warga negara.
Pewarta : Nandang Bramantyo
