
RI News portal. Wonogiri, 21 Juli 2025 – Sebuah insiden kebakaran menimpa dapur rumah milik Karmi, warga Desa Jatipurwo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, pada Senin (21/7/2025). Kebakaran ini dipicu kebocoran pada selang regulator kompor gas yang digunakan untuk memasak. Peristiwa tersebut terjadi saat Karmi meninggalkan dapurnya sebentar untuk berbelanja di toko dekat rumah.
Dalam wawancara dengan RI News, Karmi mengungkapkan bahwa api tiba-tiba membesar dan melalap dapur, bahkan merembet hingga sebagian rumah utama. “Api melalap dapur dan sebagian rumah utama,” ujar Karmi. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Api mulai terlihat berkobar beberapa menit setelah dapur ditinggalkan. Warga setempat segera berinisiatif melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya, mengingat lokasi permukiman yang relatif jauh dari pos pemadam kebakaran. Laporan resmi kebakaran baru diterima Mako Damkar Wonogiri sekitar pukul 10.10 WIB.

Tim Damkar Wonogiri, yang dipimpin Setyo Pamungkas bersama tiga personel lainnya, tiba di lokasi pada pukul 10.45 WIB. Forkopimcam Jatipurno turut terlibat dalam proses pemadaman. Setelah sekitar 35 menit penanganan, api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 11.20 WIB.
“Kerugian materiel masih dalam tahap pendataan. Pemadaman berjalan lancar, aman, dan terkendali,” jelas Setyo Pamungkas.
Kasus kebakaran akibat kebocoran selang regulator gas, seperti yang dialami Karmi, menegaskan pentingnya edukasi publik mengenai standar keselamatan rumah tangga. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kebakaran rumah tangga masih menjadi salah satu penyebab kerugian materiel terbesar di tingkat lokal, dengan faktor penyebab dominan meliputi kelalaian penggunaan peralatan dapur dan instalasi gas yang tidak aman.
Baca juga : Pemprov Jabar Diminta Perhatikan Klenteng sebagai Warisan Budaya dan Simbol Toleransi
Secara akademis, insiden ini dapat dipandang sebagai cerminan lemahnya implementasi safety culture di lingkungan rumah tangga pedesaan. Minimnya program sosialisasi keselamatan oleh pemerintah daerah dan belum optimalnya mekanisme deteksi dini kebakaran (misalnya melalui smoke detector atau sistem pemadam sederhana) memperbesar potensi kerugian.
Selain itu, jarak pos pemadam kebakaran yang cukup jauh dari lokasi permukiman warga pedesaan juga menjadi tantangan dalam respons cepat. Hal ini menunjukkan perlunya kebijakan community-based disaster risk reduction, di mana masyarakat dibekali pelatihan penanganan kebakaran awal dan peralatan pemadam sederhana seperti fire extinguisher.
- Edukasi Keselamatan Gas LPG: Pemerintah daerah melalui BPBD dan Dinas Perdagangan perlu memperketat pengawasan terhadap distribusi kompor gas dan regulator, serta mengadakan sosialisasi penggunaan peralatan dapur yang aman.
- Pembentukan Relawan Pemadam Desa: Forkopimcam bersama perangkat desa dapat membentuk tim relawan tanggap kebakaran dengan pelatihan rutin.
- Infrastruktur Respons Darurat: Perluasan jaringan pos pemadam kebakaran di kecamatan dengan jangkauan wilayah pedesaan yang luas.
Peristiwa di Desa Jatipurwo ini menjadi pengingat bahwa keselamatan rumah tangga bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga bagian dari kebijakan publik yang harus diperkuat oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
Pewarta : Nandar Suyadi
