
RI News Portal. Kota Bekasi – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Ronny Hermawan, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan klenteng di wilayah Jawa Barat. Menurut Ronny, perhatian tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk bantuan pemeliharaan atau renovasi bangunan klenteng tanpa menghilangkan struktur aslinya, mengingat nilai historis dan kultural yang melekat pada setiap klenteng.
Ronny menjelaskan, klenteng bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga simbol kebudayaan, pusat aktivitas sosial, dan bukti keragaman masyarakat Indonesia. “Klenteng sudah ada sejak ratusan tahun lalu, terutama di kota yang memiliki pelabuhan. Sejak dahulu klenteng berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga tempat berkumpul, wadah komunikasi, bersatu, dan tolong-menolong,” ujarnya saat menghadiri kirab budaya di Klenteng Bu An Kiong, Kota Bekasi, Minggu (20/7/2025).
Menurut Ronny, keberadaan klenteng juga mencerminkan semangat kerukunan antarumat beragama di Jawa Barat. Ia menilai, berbagai tradisi dan perayaan di klenteng, seperti kirab budaya dan ruwatan bumi, memiliki potensi menjadi festival kebudayaan yang bisa dinikmati oleh masyarakat dari berbagai latar belakang. “Perayaan-perayaan di klenteng selalu menarik perhatian publik dan dapat menjadi sarana memperkuat persaudaraan,” tambahnya.

Selain itu, Ronny mengajak Gubernur Jawa Barat untuk mengunjungi klenteng-klenteng di Jawa Barat, serta tempat ibadah lainnya seperti masjid dan pura. Langkah ini dinilai penting sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam merawat keanekaragaman budaya dan religius. “Saya harap Pak Gubernur bisa memberikan perhatian yang seimbang kepada seluruh tempat ibadah di Jawa Barat, sebagai upaya menjaga harmonisasi sosial,” tuturnya.
Baca juga : Kembali ke Dunia Biru: Review Seru Film Animasi “Smurfs” 2025
Pernyataan Ronny ini menegaskan pentingnya perspektif multikultural dalam pengelolaan warisan budaya di daerah. Klenteng, yang merupakan salah satu artefak kebudayaan Tionghoa di Nusantara, tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga menjadi bagian dari sejarah perjalanan sosial dan ekonomi masyarakat pesisir. Dengan dukungan pemerintah daerah, klenteng-klenteng di Jawa Barat dapat terus menjadi ruang inklusif yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
Pewarta : Ayub Rohim
