
RI News Portal. Aceh Timur, 19 Juli 2025 – Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, S.Hi., M.Si., meresmikan alat transportasi penyeberangan (getek) yang menghubungkan Gampong Batu Sumbang dengan Pante Kera di Kecamatan Simpang Jernih. Kehadiran getek ini diharapkan mampu memperkuat konektivitas antargampong sekaligus menjadi jalur strategis distribusi hasil pertanian di wilayah pedalaman Aceh Timur.
Dalam sambutannya, Bupati Al-Farlaky menegaskan bahwa keberadaan infrastruktur transportasi, meskipun sederhana, memiliki nilai strategis bagi perekonomian lokal.
“Wilayah Simpang Jernih memiliki potensi besar dari sektor pertanian seperti sawit, karet, dan palawija. Getek ini bukan sekadar sarana penyeberangan, tetapi juga penghubung ekonomi dan sosial antarwarga di sini,” ujarnya.
Bupati menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Timur berkomitmen menghadirkan pembangunan yang merata, termasuk di wilayah pedalaman yang kerap mengalami keterbatasan akses.
“Kita ingin pembangunan tidak hanya terkonsentrasi di kota, tapi menjangkau hingga pelosok seperti Simpang Jernih. Ke depan, penguatan infrastruktur akan menjadi prioritas agar jalur distribusi hasil pertanian lebih lancar dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” imbuhnya.

Peresmian getek ini merupakan bagian dari kunjungan kerja Bupati untuk bertemu langsung dengan masyarakat serta meninjau berbagai persoalan di wilayah pedalaman. Al-Farlaky menambahkan bahwa kunjungannya ke daerah terpencil, seperti Simpang Jernih, Serbajadi, dan Pante Bidadari, merupakan bentuk konsistensi pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.
“Hari ini saya ingin mendengar langsung persoalan masyarakat, sekaligus menyerahkan bantuan transportasi penyeberangan sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung konektivitas wilayah,” jelasnya.
Dalam pidatonya, Bupati menegaskan pentingnya pelayanan tanpa diskriminasi. Ia menyoroti keberagaman suku, termasuk masyarakat Gayo yang mendiami Simpang Jernih.
“Bagi saya, tidak ada perbedaan suku atau latar belakang. Siapa pun yang tinggal di Aceh Timur adalah masyarakat Aceh Timur yang berhak mendapat perhatian dan pelayanan setara dari pemerintah,” tegasnya.
Baca juga : PATTIROS dan KP2KKN Soroti Mahalnya Seragam Sekolah di Semarang, Desak Transparansi dan Evaluasi Kebijakan
Bupati juga mengimbau seluruh aparatur pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa, termasuk tenaga kesehatan dan pendidik, agar memberikan pelayanan tanpa diskriminasi.
“Berikan pelayanan administrasi yang baik di kantor kecamatan, layanan kesehatan yang layak di puskesmas, dan pendidikan yang merata di sekolah. Jangan ada kelas yang dibeda-bedakan,” pesannya.
Sebagai upaya reformasi pelayanan publik, Bupati mengumumkan rencana pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Terpadu Satu Atap di Kecamatan Birem Bayeun. Kehadiran UPTD ini diharapkan memperpendek rantai birokrasi dan mempermudah masyarakat Simpang Jernih dalam mengurus administrasi kependudukan dan perizinan.
“Dengan adanya UPTD ini, masyarakat tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk urusan administrasi. Ini adalah salah satu terobosan untuk percepatan pelayanan di pedalaman,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Bupati mengajak seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat untuk bersinergi dalam mendukung visi pembangunan Aceh Timur lima tahun ke depan.
“Kami bekerja dengan sepenuh hati, meskipun memiliki keterbatasan. Kami butuh doa dan dukungan agar roda pemerintahan dapat berjalan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Acara peresmian turut dihadiri oleh Asisten Bidang Pemerintahan Setdakab Aceh Timur, para kepala perangkat daerah terkait, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) setempat.
Pewarta : Jaulim Saran
