
RI News Portal. Bekasi – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menegaskan bahwa koperasi tetap menjadi pilar penting dalam menopang perekonomian masyarakat di tengah transformasi Kabupaten Bekasi sebagai salah satu kawasan industri strategis nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan di Cikarang, Kamis (17/7), sebagai respons terhadap dinamika pembangunan dan tantangan ekonomi digital.
Saat ini, Kabupaten Bekasi memiliki 1.807 koperasi, dengan 982 koperasi berstatus aktif. Sebagian di antaranya telah mengadopsi teknologi berbasis digital guna meningkatkan daya saing. Bupati Ade menekankan bahwa digitalisasi koperasi, termasuk pemanfaatan platform aplikasi, menjadi langkah strategis untuk menghadapi perubahan zaman.
“Sebagai salah satu adaptasi terhadap dunia digital, koperasi harus bisa melakukan penjualan online. Itu sudah kita lakukan melalui pelatihan dan pembinaan dengan berbagai platform aplikasi, salah satunya melalui aplikasi Bebeli,” ujar Ade.

Selain sebagai wadah ekonomi kerakyatan, koperasi di Kabupaten Bekasi berperan dalam memperkuat UMKM lokal. Produk-produk UMKM tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen rumah tangga, tetapi juga masuk dalam rantai pasok industri di kawasan strategis nasional. Hal ini mendukung penciptaan lapangan kerja baru dan menambah nilai ekonomi daerah.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, Pemkab Bekasi telah membentuk 187 Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan. Program ini merujuk pada Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai instrumen ketahanan ekonomi lokal.
“Kabupaten Bekasi siap menyukseskan implementasi program ini sebagai bagian dari upaya strategis memperkuat ketahanan ekonomi lokal,” jelas Ade.
Rencananya, peluncuran Koperasi Merah Putih akan dilakukan pada dua lokasi percontohan nasional, yakni Desa Kedungwaringin dan Desa Lambangsari, pada awal pekan depan.
Baca juga : PN Denpasar Tolak Eksepsi Bos Pabrik Narkoba Ukraina, Proses Hukum Berlanjut
Asisten Daerah Bidang Administrasi, Jaoharul Alam, menegaskan bahwa Pemkab Bekasi mendukung penuh keberadaan koperasi melalui pembinaan Dinas Koperasi dan UKM. Bentuk pembinaan meliputi pelatihan manajemen, fasilitasi perizinan usaha, bantuan sarana dan prasarana, serta akselerasi digitalisasi koperasi.
“Kami harapkan koperasi ke depan lebih baik lagi, mampu mensejahterakan anggota, jumlah keanggotaan semakin besar, serta lapangan usahanya bisa berkembang secara luas ke sektor lain,” ujarnya.
Fenomena adaptasi digital koperasi di Kabupaten Bekasi menunjukkan pergeseran paradigma ekonomi kerakyatan menuju model bisnis yang lebih inklusif dan berbasis teknologi. Dari perspektif ekonomi kelembagaan, penguatan koperasi dapat menjadi strategi pembangunan yang sejalan dengan prinsip pemberdayaan masyarakat dalam kerangka ekonomi Pancasila.
Namun, tantangan implementasi masih mencakup aspek literasi digital, akses modal, serta integrasi koperasi dengan ekosistem industri. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi determinan utama keberlanjutan program ini.
Pewarta : Ayub Rohim
