
RI News Portal. Surabaya, 15 Juli 2025 — Penganugerahan gelar Puteri Indonesia 2025 kepada Firsta Yufi Amarta Putri, wakil Jawa Timur, menandai momentum strategis dalam upaya diplomasi budaya dan pariwisata Indonesia. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorong peran aktif Fia—sapaan akrab Firsta—dalam mempromosikan kekayaan budaya dan destinasi wisata Jatim ke panggung global. Artikel ini membahas aspek sosial-kultural, politik identitas, dan diplomasi pariwisata yang terkandung dalam narasi simbolik keputrian kontemporer.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi menerima kehadiran Firsta Yufi Amarta Putri, Puteri Indonesia 2025, di Gedung Negara Grahadi, Senin malam (14/7). Dalam pertemuan tersebut, Khofifah menyampaikan harapan besar kepada Fia agar dapat berkontribusi dalam diplomasi pariwisata dan kebudayaan Jawa Timur di kancah internasional, menyusul prestasi gemilangnya sebagai Miss Supranational Asia and Oceania 2025.
“Harapannya nanti, Fia akan bisa terus berprestasi di berbagai ajang nasional dan internasional. Dan Mbak Fia nantinya juga dapat memberikan referensi pada dunia akan indahnya berwisata di Jawa Timur,” ujar Khofifah dalam pidatonya.

Dalam pandangan Gubernur, keberhasilan Fia tidak hanya merepresentasikan prestasi personal, melainkan menjadi simbol capaian kolektif perempuan muda Jawa Timur yang memiliki daya saing global. Ia menekankan bahwa kerja keras, konsistensi, dan komitmen adalah tiga kunci utama yang layak diteladani oleh generasi muda.
Khofifah juga memberikan apresiasi kepada seluruh finalis Puteri Indonesia asal Jawa Timur dalam kategori Lingkungan, Pariwisata, dan Kebudayaan. “Apapun crown-nya, ketika disandang oleh puteri dari Jatim mereka akan jadi speaker ke-Indonesiaan di mata dunia,” tegasnya, menegaskan fungsi representasi budaya sebagai bagian dari soft diplomacy.
Firsta sendiri menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diterima. Ia menyinggung peran penting pengalamannya sebagai Raka Raki Jawa Timur serta keterlibatannya dalam program Misi Dagang yang difasilitasi Pemprov Jatim.
“Saya bisa belajar banyak saat menjadi Raka Raki Jawa Timur. Terima kasih juga karena saya bisa keliling mengikuti Misi Dagang bersama Ibu Gubernur Khofifah,” kata Fia.
Baca juga : Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook: Kejagung Periksa Mantan Presiden Tokopedia dan Eks CEO GoTo
Direktur Mustika Ratu Entertainment, Mega Angkasa, menilai Fia sebagai figur ideal karena mewujudkan lima nilai utama: Brain, Beauty, Behavior, Brave, dan Be Right. Ia bahkan mengusulkan agar penyelenggaraan Puteri Indonesia 2026 dipusatkan di Jawa Timur, mengingat rekam jejak provinsi ini dalam mencetak sosok inspiratif berskala nasional.
Diketahui, Fia merupakan Puteri Indonesia keempat yang berasal dari Jawa Timur setelah capaian serupa pada tahun 2007, 2014, dan 2020. Catatan ini mempertegas peran strategis Jawa Timur sebagai pusat dinamika budaya dan kepemimpinan perempuan di tingkat nasional.
Fenomena keterlibatan perempuan dalam representasi budaya melalui ajang keputrian dapat dilihat sebagai bentuk cultural ambassadorship. Dalam konteks ini, Puteri Indonesia tidak sekadar kontes kecantikan, melainkan platform strategis untuk membangun narasi identitas nasional yang progresif dan inklusif.

Gubernur Khofifah berhasil memposisikan kemenangan Fia sebagai bagian dari strategi komunikasi pemerintah daerah dalam memasarkan potensi lokal melalui jalur non-formal. Ini sejalan dengan konsep nation branding dan subnational diplomacy, di mana provinsi memainkan peran aktif dalam diplomasi publik.
Lebih lanjut, ajang keputrian juga menjadi medan artikulasi nilai-nilai kebangsaan dalam kerangka kekinian, termasuk isu pemberdayaan perempuan, pembangunan berkelanjutan, dan inklusivitas sosial.
Keterlibatan Firsta Yufi Amarta Putri sebagai Puteri Indonesia 2025 tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Jawa Timur, tetapi juga merefleksikan dimensi baru dari diplomasi budaya Indonesia. Dengan dukungan strategis dari Pemprov Jatim, terutama melalui kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa, Fia diharapkan dapat menjadi duta budaya dan pariwisata yang efektif di tengah kompetisi globalisasi identitas bangsa.
Pewarta : Abd. Rohim Ghofar
