
RI Newa Portal. Wonogiri – Turnamen bola voli Pordus Semi Open Dusun Kepek, Desa Kerjo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, resmi dibuka pada Senin malam (14/7/2025) di lapangan voli setempat. Kegiatan ini menjadi ruang pertemuan sosial dan simbol penguatan kohesi masyarakat, dibingkai dalam semangat sportivitas dan rekreasi publik. Peresmian oleh Kapolsek Ngadirojo, AKP Pujoyono, S.H., menandai dimulainya turnamen yang dijadwalkan berlangsung hingga 19 Juli 2025.
Hadir dalam pembukaan antara lain Anggota DPRD Kabupaten Wonogiri Sutoyo, Camat Ngadirojo Andika Kresnayana, A.P., M.Si., Danramil Ngadirojo Kapten ARM Agus Setyono, serta Kepala Desa Kerjo Kidul Giyanto. Partisipasi lintas elemen, termasuk Forkopimcam, perangkat desa, Karang Taruna, official tim, dan lebih dari 200 penonton, menunjukkan tingginya antusiasme terhadap olahraga komunitas sebagai wahana kebersamaan.
Dalam sambutannya, AKP Pujoyono menegaskan bahwa ajang ini bukan sekadar kompetisi antar dusun, melainkan medium untuk mempererat silaturahmi dan membina nilai-nilai kolektif di tengah masyarakat. “Turnamen ini penting sebagai wahana pencarian bakat muda serta pembinaan mental dan sportivitas. Ini bagian dari pembangunan sosial berbasis komunitas,” tegasnya.

Turnamen diikuti oleh 12 tim dari berbagai dusun di Kerjo Kidul, termasuk perwakilan perangkat desa. Pertandingan pembuka mempertemukan Tim Voli Wonorejo dan Tebon, yang berakhir dengan kemenangan 3-0 untuk Tebon. Sementara laga kedua antara Ketel dan Badran juga ditutup dengan skor 0-3 untuk kemenangan Tim Badran. Kedua pertandingan memperlihatkan semangat juang dan daya saing yang tinggi, mencerminkan keseriusan peserta dalam mengembangkan potensi lokal di bidang olahraga.
Dari perspektif akademis, kegiatan semacam ini memiliki nilai strategis dalam pembangunan sosial pedesaan. Berdasarkan teori partisipasi komunitas (Rifkin, 1990), inisiatif kolektif seperti turnamen olahraga desa menciptakan ruang interaksi yang memperkuat solidaritas sosial, memperluas jaringan sosial (social capital), serta berkontribusi pada stabilitas dan keamanan lokal.
Baca juga : Kaledonia Baru Menuju Status Negara dalam Protektorat Prancis: Transformasi Politik Pascakerusuhan 2024
Tak hanya sebagai wahana hiburan dan rekreasi, Pordus Semi Open juga menjadi bentuk “modal sosial” (Putnam, 1993) yang dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola potensi dan konflik secara damai. Keterlibatan aparat keamanan, khususnya sinergi Koramil dan Polsek Ngadirojo, menunjukkan bahwa keamanan berbasis komunitas menjadi bagian integral dari keberlanjutan kegiatan sosial di pedesaan.
Penegasan AKP Pujoyono yang juga bertindak sebagai pengendali pengamanan menambah nilai penting terhadap keberlangsungan dan ketertiban acara. Ia menyatakan, “Kami siap menjamin keamanan dari awal hingga akhir. Turnamen ini adalah bentuk sinergi dan harapan bagi kemajuan olahraga serta kehidupan sosial di Ngadirojo.”
Dengan mengedepankan nilai-nilai integrasi sosial, keolahragaan, dan kesetaraan partisipasi, Pordus Semi Open bukan sekadar kompetisi, tetapi simbol transformasi positif di tengah masyarakat pedesaan. Desa Kerjo Kidul telah menunjukkan bagaimana olahraga dapat menjadi katalisator sosial, mempererat relasi antargenerasi, dan mendorong pembangunan berbasis budaya lokal.
Pewarta : Nandang Bramantyo
