
RI News Portal. Semarang, 12 Juli 2025 — Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Tengah menggelar Upacara Penutupan Pendidikan Dasar Militer dan Pelatihan Manajerial serta Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) Satuan Pendidikan Polri Indonesia (SPPI) Batch 3 Tahun Akademik 2025. Bertempat di Lapangan Upacara SPN Polda Jateng, momen seremonial ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol. Dr. Latif Usman, S.I.K., M.Hum., selaku Inspektur Upacara.
Upacara tersebut menjadi penanda berakhirnya proses pendidikan dan pelatihan intensif yang ditempuh oleh 959 siswa SPPI. Hadir dalam kegiatan ini jajaran pejabat tinggi TNI, Polri, dan unsur pemerintahan sipil, antara lain Marsekal Pertama TNI Dr. Drs. Yulianto Hadi, M.M., Kolonel Caj. Dr. Drs. George Royke Deksino, M.Han., dan Kombes Pol Joko Pitoyo, S.Sos. Kehadiran lintas institusi ini menegaskan pentingnya sinergi dalam pembinaan sumber daya pertahanan nasional.
Dalam amanatnya, Brigjen Pol. Dr. Latif Usman menekankan bahwa SPPI bukanlah program reguler, melainkan inisiatif strategis negara dalam penguatan SDM pertahanan. “Program SPPI bukanlah program biasa, melainkan bagian dari kebijakan strategis untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) pertahanan yang unggul dan berkarakter bela negara,” ujar beliau. Pernyataan tersebut mencerminkan orientasi kebijakan pertahanan modern Indonesia yang menekankan integrasi antara kekuatan militer, cadangan, dan dukungan sipil.

Program SPPI sendiri merupakan bagian dari pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara. Dalam konteks ini, pendidikan dasar militer dan pelatihan manajerial yang diberikan tidak hanya membentuk kompetensi teknis, tetapi juga membangun integritas dan kesadaran bela negara bagi setiap individu peserta.
Acara penutupan tidak hanya bersifat formal, namun juga diisi dengan atraksi kemampuan para lulusan. Mereka memperlihatkan keahlian dalam yel-yel, teknik bongkar pasang senjata, bela diri, dan keterampilan menembak. Selain itu, prosesi ini juga ditutup dengan tradisi pertemuan emosional antara para siswa dengan orang tua dan keluarga, mencerminkan pendekatan humanis dalam pengembangan komponen pertahanan.
Baca juga : Sinergi Ketahanan Pangan: Polres Lampung Timur Optimalkan Lahan Produktif untuk Kesejahteraan Masyarakat
Dengan selesainya pendidikan ini, 959 lulusan SPPI Batch 3 resmi menjadi bagian dari Komponen Cadangan (Komcad) Pertahanan Negara. Mereka kini disiapkan untuk menjalankan peran sebagai pelapis strategis bagi kekuatan pertahanan utama, sekaligus simbol partisipasi warga negara dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.
Secara akademis, keberhasilan program ini mencerminkan keberhasilan model pendidikan berbasis integrasi militer-sipil dalam sistem pertahanan semesta (Total Defense System). Ke depan, efektivitas kontribusi Komcad akan sangat ditentukan oleh keberlanjutan pembinaan dan keterlibatan mereka dalam skema pertahanan nasional secara aktif dan profesional.
Pewarta : Nandang Bramantyo

