
RI News Portal. Purbalingga 12 Juli 2025 – Dalam upaya memperkuat mutu pendidikan madrasah di wilayahnya, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purbalingga memberikan penghargaan kepada 10 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan nilai Asesmen Madrasah tertinggi serta 10 guru kelas VI terbaik se-Kabupaten Purbalingga pada Tahun Pelajaran 2024/2025. Kegiatan ini dikemas dalam forum Pembinaan Kepala MI Kabupaten Purbalingga Awal Tahun Pelajaran 2025/2026 yang digelar di Taman Reptil Purbasari Pancuran Mas, Sabtu (12/7/2025).
Kepala Kantor Kemenag Purbalingga, Zahid Khasani, dalam sambutannya menekankan pentingnya apresiasi sebagai bentuk penguatan motivasi dan akuntabilitas pendidikan di madrasah. Ia menyatakan bahwa pencapaian ini harus menjadi contoh dan pendorong bagi madrasah lainnya untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas manajemen serta proses pembelajaran.
“Kami berharap seluruh madrasah memiliki visi dan misi yang jelas dengan target terukur, memperkuat manajemen, serta membangun komunikasi yang baik antara madrasah, keluarga, dan masyarakat,” tegas Zahid.

Pencapaian tertinggi dalam kategori siswa diraih oleh Zafira Nur Latifah dari MI Ma’arif NU 7 Panican dengan total skor 997,33. Sementara itu, MI Muhammadiyah Pengadegan ditetapkan sebagai madrasah dengan rerata nilai tertinggi yaitu 82,73. Capaian ini dinilai mencerminkan efektivitas pembinaan akademik dan dukungan ekosistem belajar yang kondusif.
Zahid Khasani juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan aktif dalam keberhasilan ini, termasuk guru, kepala madrasah, dan orang tua siswa. Menurutnya, sinergi antarpemangku kepentingan merupakan fondasi utama dalam membangun kualitas pendidikan yang berkelanjutan di lingkungan madrasah.
Acara tersebut turut dihadiri oleh pejabat internal Kemenag, antara lain Plt. Kasubag TU yang juga merangkap sebagai Kasi Pendidikan Madrasah, Sudiono; Ketua Kelompok Kerja Pengawas Madrasah (Pokjawas) Budi Bowo Leksono; serta Ketua Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (K3MI) Kabupaten Purbalingga, Siti Honiah Munkiati.
Secara akademik, kegiatan ini mencerminkan implementasi dari prinsip reward-based management dalam sistem pendidikan berbasis agama. Pendekatan ini tidak hanya memotivasi siswa dan tenaga pendidik untuk mencapai hasil optimal, tetapi juga memperkuat peran madrasah sebagai institusi pendidikan formal yang mampu bersaing secara akademik dengan sekolah umum lainnya.
Kegiatan semacam ini diharapkan menjadi praktik baik (best practice) yang dapat direplikasi oleh kabupaten/kota lain dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah melalui pendekatan pembinaan dan apresiasi kinerja berbasis data hasil belajar.
Pewarta : Dimas Syarif

