
RI News Portal. Wonogiri 3 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat ekosistem digital dan mendorong akselerasi transformasi ekonomi, Bank Indonesia (BI) Solo merencanakan pemasangan penguat sinyal di sejumlah destinasi wisata unggulan di Kabupaten Wonogiri. Kebijakan tersebut diharapkan dapat memfasilitasi akses internet bagi pengunjung dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kawasan wisata, sehingga memperluas penggunaan transaksi nontunai berbasis QRIS.
Plt Kepala Perwakilan BI Solo, Aries Purnomohadi, mengungkapkan bahwa selama ini Wonogiri memiliki beberapa destinasi wisata pantai dengan jumlah kunjungan yang relatif tinggi, namun pengembangan dan pengelolaan destinasi masih terkendala oleh lemahnya infrastruktur jaringan internet.
“Di beberapa tempat wisata itu pengunjungnya lumayan banyak. UMKM yang berjualan juga lumayan banyak. Tetapi ketika tidak ada internet, untuk melakukan transaksi harus benar-benar mengandalkan tunai. Jika tidak membawa uang tunai atau jumlahnya terbatas, transaksi berpotensi gagal, dan ini merugikan UMKM,” ujar Aries dalam pernyataannya di Jakarta, 20 Juni 2025.

Menurut Aries, keberadaan jaringan internet yang memadai tidak hanya akan mempermudah transaksi nontunai melalui QRIS, tetapi juga membuka peluang promosi destinasi melalui media sosial. Fenomena generasi muda yang gemar melakukan live video atau ulasan destinasi secara langsung di internet menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan popularitas wisata daerah.
“Kegiatan mengulas destinasi wisata kemudian membagikannya ke masyarakat luas melalui media sosial akan berdampak positif karena destinasi akan semakin dikenal dan menarik lebih banyak wisatawan,” imbuhnya.
Berdasarkan diskusi bersama pemerintah daerah dan pengelola destinasi, tercatat ada tiga pantai prioritas di Wonogiri yang berpotensi untuk dijadikan pilot project, antara lain Pantai Sembukan dan Pantai Nampu. BI Solo merencanakan untuk memulai pemasangan penguat sinyal pada dua lokasi terlebih dahulu, dengan cakupan radius sekitar 1–2 kilometer.
Baca juga : Lapas Wonogiri Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program Pertanian Warga Binaan
“Melalui pilot project ini, masyarakat di sekitar destinasi, terutama pelaku UMKM, diharapkan mampu memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas transaksi dan peluang usaha. Kami akan menggandeng pihak perbankan untuk menyiapkan infrastruktur QRIS di lokasi tersebut,” jelas Aries.
Selain memperbaiki akses internet, BI Solo juga berkomitmen membangun ekosistem digital secara berkelanjutan, termasuk aspek pemeliharaan dan edukasi masyarakat agar infrastruktur yang disiapkan dapat dimanfaatkan secara optimal. Aries menambahkan bahwa pembahasan lebih lanjut mengenai teknis pemeliharaan serta keterlibatan masyarakat masih akan dilaksanakan sebelum proyek berjalan.
Pilot project ini dijadwalkan mulai direalisasikan pada tahun 2025, meskipun lokasi pastinya masih dalam proses pematangan bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait. Inisiatif ini sekaligus mencerminkan arah kebijakan Bank Indonesia dalam mendorong literasi keuangan digital dan inklusi keuangan di sektor pariwisata, yang secara strategis diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Pewarta : Nandang Bramantyo
