
RI News portal. Ngawi, 3 Juli 2025 — Kehangatan dan antusiasme warga Gang Dahlia 2, Kelurahan Ngawi, begitu terasa saat kegiatan Reses II Tahun 2025 digelar oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai Gerindra, Darmawan Sutanto. Bertempat di kediaman almarhum Bapak Sadiran Bau Koentjoro, forum ini tidak sekadar menjadi ajang temu sapa, namun menjadi sarana konkret dalam merawat komunikasi antara legislator dan konstituen di tingkat akar rumput.
Hadirnya Darmawan Sutanto — yang akrab disapa Mas Tanto — secara langsung di tengah warga menghadirkan suasana inklusif yang memfasilitasi penyampaian aspirasi masyarakat. Reses kali ini difokuskan untuk menggali kebutuhan dan harapan warga, terutama berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi dan akses terhadap fasilitas umum di wilayah Gang Dahlia.
Dialog berjalan dinamis dan partisipatif. Warga diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluhan, ide, serta usulan pembangunan yang dirasakan mendesak. Salah satu tokoh masyarakat, Mas Tatang, yang juga menjabat Ketua Karang Taruna setempat, secara aktif memanfaatkan forum ini untuk mengartikulasikan aspirasi kolektif warga, antara lain terkait peluang pemberdayaan pemuda, peningkatan infrastruktur lingkungan, serta dukungan permodalan usaha kecil.

“Ini adalah bagian dari tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat. Apa yang saya serap hari ini akan saya bawa ke tingkat provinsi untuk diperjuangkan,” ujar Darmawan Sutanto dalam sambutannya, yang disambut tepuk tangan warga.
Dari perspektif akademis, kegiatan reses semacam ini mengukuhkan prinsip demokrasi partisipatoris, di mana rakyat tidak sekadar menjadi objek kebijakan, tetapi dilibatkan secara langsung dalam proses perumusan prioritas pembangunan. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menegaskan perlunya penyerapan aspirasi masyarakat sebagai basis perencanaan pembangunan daerah.
Baca juga : Desakan Pengembalian Aset Daerah Rp71 Miliar di Lampung Timur: MPAL Bersama Ormas Tekan Pemerintah Daerah
Lebih jauh, keberhasilan kegiatan reses ini juga dapat dilihat sebagai cerminan fungsi representasi politik yang efektif, di mana legislator hadir di ruang-ruang publik untuk memastikan suara rakyat terakomodasi dalam perumusan kebijakan tingkat provinsi. Harapan warga agar hasil reses ini tidak berhenti sebagai seremonial belaka menjadi catatan penting, menuntut akuntabilitas serta keberlanjutan komunikasi antara legislator dan masyarakat.
Acara ditutup dengan semangat gotong royong dan optimisme. Masyarakat Gang Dahlia berharap agar proses dialog seperti ini terus dilakukan secara berkala, sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola pemerintahan yang demokratis, responsif, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Pewarta : Wisnu
