
RI News Portal. Majalengka, 1 Juli 2025 — Tiga personel Polisi Wanita (Polwan) di jajaran Polres Majalengka memperoleh penghargaan dari anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kiai Maman Imanulhaq. Ketiganya dianggap berprestasi dalam mengungkap kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, termasuk tindak pidana pencabulan yang menyasar kelompok rentan.
Ketiga Polwan tersebut adalah Brigadir Apta Nura J., SH, Brigadir Iti Sulastri, SH, dan Brigadir Fitriyani Sagita, SH, yang bertugas di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Majalengka. Melalui kerja investigasi dan penegakan hukum yang berperspektif korban, mereka dinilai telah menunjukkan keberanian, dedikasi, serta integritas dalam menangani kasus-kasus yang kerap kali sulit terungkap karena hambatan budaya, rasa takut korban, dan keterbatasan akses keadilan.
Sebagai bentuk apresiasi konkret, Kiai Maman Imanulhaq memberikan voucher penghargaan senilai Rp 2,5 juta untuk masing-masing Polwan. Menurut legislator PKB tersebut, penghargaan bukan semata-mata bersifat simbolik, melainkan wujud dukungan nyata terhadap tugas-tugas perlindungan kelompok rentan di lapangan.

“Sebagai anggota Komisi VIII DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), saya merasa bangga dan terharu atas kerja nyata para Polwan ini. Mereka bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga menunjukkan empati dan keberpihakan terhadap korban. Ini adalah wajah Polri yang sesungguhnya,” kata Kiai Maman dalam keterangannya di Majalengka, Selasa (1/7/2025).
Lebih lanjut, Wakil Ketua Fraksi PKB DPR RI itu menegaskan bahwa keberhasilan Unit PPA Polres Majalengka dalam membongkar kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan gerakan kolektif dalam penegakan keadilan. Dengan demikian, kehadiran Polwan di lini terdepan perlindungan anak dan perempuan diyakini mampu mendorong transformasi budaya hukum yang lebih humanis dan inklusif.
“Keberhasilan pengungkapan kasus di Majalengka ini bisa menjadi titik tolak bagi lahirnya gerakan kolektif dalam menegakkan keadilan dan merawat kemanusiaan,” ujar Kiai Maman, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB.
Baca juga : Hubungan Wakil Gubernur dan Sekda Jawa Barat Membaik, Sinergi Pemerintahan Dipulihkan
Ia berharap penghargaan ini dapat berfungsi sebagai inspirasi bagi seluruh jajaran kepolisian, khususnya Polwan, agar terus hadir sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, terutama bagi korban kekerasan dan kelompok yang selama ini termarjinalkan.
Fenomena pemberian apresiasi ini sekaligus membuka ruang diskursus akademik mengenai pentingnya pendekatan berbasis perspektif korban (victim-centered approach) dalam penanganan tindak pidana kekerasan terhadap perempuan dan anak. Selain itu, apresiasi publik semacam ini dapat berkontribusi pada peningkatan legitimasi institusi penegak hukum, serta memperkuat relasi kepercayaan antara Polri dan komunitas warga, khususnya di wilayah-wilayah yang rentan terjadi kekerasan berbasis gender.
Majalengka, dengan keteladanan tiga srikandi Bhayangkara tersebut, dinilai telah menunjukkan praktik baik (best practice) yang layak direplikasi di daerah lain demi menegakkan prinsip keadilan substantif dan perlindungan hak asasi manusia bagi semua pihak.
Pewarta : Moh Romli
