
RI News Portal. Lampung Timur 24 Juni 2025 – Di tengah slogan pembangunan dan pariwisata yang kerap digaungkan, realitas di lapangan justru menampilkan ironi yang pahit. Warga Desa Sukadana Timur, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, kembali menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kondisi infrastruktur jalan menuju kawasan objek wisata Way Negara Batin (Wanaba). Jalan utama yang seharusnya menjadi urat nadi akses ekonomi dan destinasi wisata kini justru beralih fungsi menjadi ladang keluhan dan kerugian.
Kerusakan jalan yang cukup parah, ditandai dengan permukaan berdebu, lubang di mana-mana, hingga minimnya penerangan jalan, menjadi momok tersendiri bagi pengunjung, terutama pengendara motor di malam hari. Suasana yang seharusnya menyambut wisatawan dengan kenyamanan dan keamanan malah menyuguhkan risiko kecelakaan dan gangguan kesehatan.
“Kalau akses ke tempat wisata saja rusak begini, siapa yang mau datang? Ini bukan hanya merugikan kami sebagai warga, tapi juga pemerintah daerah dari sisi pemasukan sektor pariwisata,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Keluhan ini seakan menjadi gema dari banyak suara yang selama ini hanya menguap di ruang Musrenbang tanpa realisasi nyata.

Ironi semakin dalam ketika diketahui bahwa jalan tersebut telah diajukan berulang kali dalam forum Musrenbang tingkat kecamatan. Kepala Desa Sukadana Timur, Ujang Mukhlis, mengaku sudah berkali-kali mengusulkan pembangunan jalan Lapis Tipis Aspal Beton (HRS) kepada pemerintah daerah, namun hingga kini tak kunjung mendapat tanggapan berarti.
“Kami sudah sampaikan sejak lama, bahkan dalam forum resmi Musrenbangcam. Tapi entah mengapa, usulan ini seperti hanya sekadar formalitas pencatatan tanpa niat pelaksanaan,” sindir Ujang saat diwawancarai, Senin (23/6) dini hari.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten, Abdul Rahman, juga menambahkan bahwa pihaknya bersama pengelola wisata telah berupaya menjalin koordinasi dengan Dinas Pariwisata dan DPRD setempat. Permohonan akses jalan, penerangan, serta fasilitas pendukung lainnya seperti mushola dan kolam renang telah diajukan sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan pariwisata desa.
“Pokdarwis bukan hanya duduk diam. Kami bergerak, mengadvokasi, bahkan menyusun program kolaboratif. Tapi bagaimana mau berkembang kalau infrastruktur dasar seperti jalan saja diabaikan?” kritik Rahman, menggambarkan frustrasi yang mulai menumpuk.
Baca juga : Respons Cepat Bupati Lampung Timur Terhadap Warga Sakit: Cermin Kepemimpinan Partisipatif dan Humanis
Objek Wisata Wanaba sendiri memiliki nilai strategis yang tinggi. Terbentang di atas lahan bendungan seluas 99 hektar, kawasan ini diresmikan oleh Bupati Saiful Bokhari pada 28 Desember 2020 sebagai aset daerah dengan prospek nasional. Namun, potensi sebesar itu tampaknya belum cukup ampuh untuk mengetuk kesadaran pengambil kebijakan di kabupaten.
Tidak adanya respon resmi dari pihak pemerintah daerah maupun dinas terkait hingga berita ini diterbitkan justru memperkuat dugaan bahwa suara masyarakat belum menjadi prioritas dalam peta pembangunan daerah. Padahal, pembangunan pariwisata tanpa infrastruktur layaknya membangun rumah di atas pasir: indah dalam rencana, rapuh dalam kenyataan.
Warga kini hanya bisa berharap, semoga jeritan mereka tidak lagi terjebak dalam gema formalitas, dan pemerintah daerah tidak lagi menutup mata pada persoalan riil di akar rumput. Sebab, membiarkan akses wisata rusak bukan hanya menelantarkan potensi ekonomi, tetapi juga mencoreng komitmen terhadap pelayanan publik yang inklusif dan berkelanjutan.
“Lampung Timur memang tidak kekurangan potensi, tapi tampaknya kekurangan kepedulian.”
Pewarta : Lii

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita