
RI News Portal. Bogor, 12 Juni 2025 — Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan awal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program tersebut dinilai sebagai langkah strategis dalam menjawab tantangan pemenuhan gizi, khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil di wilayah Kabupaten Bogor.
Dalam pernyataannya, Ade Ruhandi—yang akrab disapa Jaro Ade—mengungkapkan bahwa program MBG menjadi salah satu kebijakan favorit masyarakat Kabupaten Bogor. “Program ini sangat membantu masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya anak-anak dan ibu hamil dalam memenuhi asupan gizi mereka,” ujar Jaro Ade.
Meski implementasi program belum menyentuh seluruh wilayah Kabupaten Bogor secara merata, Jaro Ade menekankan bahwa dampaknya telah mulai dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Ia juga menuturkan bahwa pengawasan langsung di lapangan menunjukkan tingkat respons yang sangat positif. “Ini semua bukan omong kosong ya, saya setiap kali turun ke lapangan saya selalu tanya, saya selalu cek tentang program MBG, dan alhamdulillah 95 persen responsnya positif,” lanjutnya.

Secara kelembagaan, Pemerintah Kabupaten Bogor disebut telah menjalin komunikasi intensif terkait pelaksanaan program MBG. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bersama Jaro Ade, telah melakukan diskusi berkelanjutan dan menyatakan kesiapan penuh daerah untuk bersinergi dengan pemerintah pusat. “Kami pemerintah daerah tentu sangat siap untuk bersinergi dan berkolaborasi, agar program MBG ini bisa dinikmati hingga warga yang ada di pelosok Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Dari perspektif kebijakan publik, program MBG merupakan bentuk intervensi negara dalam bidang ketahanan pangan dan gizi, yang selaras dengan mandat Pasal 28B dan Pasal 34 UUD 1945 mengenai hak anak dan tanggung jawab negara terhadap kesejahteraan sosial. Jika direalisasikan secara efektif, program ini berpotensi signifikan dalam menurunkan angka stunting dan malnutrisi, dua isu krusial yang masih menjadi tantangan di banyak daerah di Indonesia, termasuk di Jawa Barat.
Namun demikian, tantangan implementasi tidak dapat diabaikan. Distribusi logistik, pengawasan kualitas pangan, serta ketersediaan sumber daya manusia di tingkat lokal menjadi faktor-faktor penting yang harus diperhatikan agar program tidak hanya berhenti sebagai wacana politik, melainkan benar-benar berdampak secara substantif.
Mengakhiri pernyataannya, Jaro Ade dan Bupati Rudy Susmanto mengajak seluruh elemen, baik di tingkat pemerintahan maupun masyarakat sipil, untuk bersama-sama mendorong percepatan dan keberhasilan program MBG. “Kami mengimbau semua pihak untuk saling membahu mewujudkan program MBG secara massif,” tandasnya.
Program MBG juga dapat dianalisis sebagai bagian dari model social safety net di sektor pangan dan kesehatan. Efektivitas kebijakan ini sangat bergantung pada integrasi vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan pelaksanaan.
Pewarta : Moh Romli

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita
Alhamdulilah…