
RI News Portal. Wonogiri, Juni 2025 — Tiga desa dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, resmi melaju ke tingkat nasional dalam ajang Festival Bangun Desa Bangun Nusantara 2025. Ketiga desa tersebut adalah Slogoretno (Kecamatan Jatipurno), Sukomangu (Kecamatan Purwantoro), dan Sendang (Kecamatan Wonogiri), yang dinyatakan lolos seleksi lomba desa digital atas dasar penerapan teknologi digital lintas sektor di tingkat desa.
Festival ini diselenggarakan sebagai bagian dari inisiatif nasional untuk mendorong percepatan transformasi digital di wilayah perdesaan melalui penguatan kapasitas layanan publik, peningkatan ekonomi digital lokal, serta inklusi teknologi dalam bidang sosial dan pendidikan.
Kepala Desa Slogoretno, Suparmanto, menyatakan bahwa ketiga desa ini dipilih karena telah mencapai klasifikasi desa digital, yakni desa dengan pemanfaatan teknologi secara sistematis dan berkelanjutan. Desa digital didefinisikan sebagai desa yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan layanan publik, pemberdayaan ekonomi, pengembangan sosial-budaya, serta akses pendidikan.
“Desa Slogoretno masuk klasifikasi desa digital sejak 2024. Layanan publik seperti administrasi kependudukan sudah berbasis digital. Selain itu, kami juga membangun ekosistem ekonomi digital berbasis produk lokal,” ujar Suparmanto dalam wawancara pada Senin (2/6/2025).

Desa Slogoretno menjadi contoh konkret praktik ekonomi digital akar rumput. Produk-produk lokal seperti pisau pasah, mete, kursi camping, hingga kerajinan tangan dipasarkan melalui platform digital dan lokapasar. Menurut Suparmanto, yang membedakan Slogoretno dari desa lain adalah pendekatan otodidak dan kemandirian warga dalam membangun dan memelihara ekosistem digital tersebut.
Berdasarkan klasifikasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tahap digitalisasi desa dibagi ke dalam empat kategori: inisiasi, berkembang, maju, dan digital. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator kunci seperti:
- Ketersediaan dan kualitas infrastruktur digital (internet, perangkat, aplikasi).
- Tingkat adopsi layanan publik digital.
- Skala dan dampak dari pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi.
- Inovasi sektor pendidikan, termasuk keberadaan perpustakaan digital.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Djoko Purwidyatmo, menyebut bahwa dari lima desa digital yang ada di Wonogiri, hanya tiga yang diajukan ke tingkat nasional. “Desa Slogoretno, Sendang, dan Sukomangu menjadi perwakilan karena telah memenuhi indikator klasifikasi dan menunjukkan konsistensi dalam praktik digitalisasi,” ungkap Djoko.
Baca juga : Penangkapan Tiga Pelaku Curanmor di Cikupa: Kajian atas Upaya Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Jalanan
Selain itu, per 2025 jumlah desa digital di Wonogiri bertambah dua, yakni Glesungrejo (Kecamatan Baturetno) dan Sukomangu. Hal ini mencerminkan dinamika positif dalam penyebaran digitalisasi di kawasan pedesaan Kabupaten Wonogiri.
Salah satu inovasi signifikan di Desa Slogoretno adalah kolaborasi antara pemerintah desa dan sekolah dasar dalam menyediakan akses perpustakaan digital. Meskipun koleksi masih terbatas pada bahan bacaan tingkat sekolah dasar, program ini mencerminkan upaya awal membangun budaya literasi digital anak sejak usia dini. Perpustakaan digital tersebut dapat diakses menggunakan telepon pintar, menjadikan akses pengetahuan lebih mudah dan inklusif.
Lolosnya tiga desa Wonogiri ke ajang nasional menandai pergeseran penting dalam pembangunan pedesaan Indonesia. Model desa digital bukan hanya soal teknologi, tetapi menyangkut pergeseran paradigma menuju tata kelola desa yang transparan, partisipatif, dan adaptif terhadap perubahan global.
Dari sisi ekonomi, integrasi warga desa dalam ekosistem digital menciptakan peluang baru bagi produk lokal untuk bersaing di pasar yang lebih luas, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi desa. Di bidang pendidikan dan sosial, digitalisasi membuka ruang baru untuk pemerataan akses dan peningkatan kualitas layanan dasar.
Keberhasilan Slogoretno, Sukomangu, dan Sendang membuka peluang replikasi kebijakan desa digital di daerah lain, selama disertai dengan dukungan infrastruktur, pendampingan teknis, serta pelibatan aktif masyarakat desa dalam setiap tahap transformasi digital.
Pewarta : Nandar Suyadi

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal