
RI News Portal. Jakarta, 3 Juni 2025 – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra), menyatakan kesiapan menyelenggarakan International Conference of Infrastructure (ICI) 2025. Forum berskala global ini dijadwalkan berlangsung pada 11–12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), dan akan menjadi momentum strategis dalam mendorong agenda pembangunan infrastruktur berkelanjutan di tingkat internasional.
Kesiapan tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Kemenko Infra Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Herzaky Mahendra Putra, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digitalisasi (Kemkomdigi), Jakarta, Senin (2/6/2025). Ia menegaskan bahwa pelaksanaan ICI 2025 merupakan bentuk tindak lanjut langsung atas arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kepada Menko Infra, Agus Harimurti Yudhoyono.
“Ini adalah forum internasional pertama yang diselenggarakan pemerintah Indonesia dalam konteks pembangunan infrastruktur, sebagai bentuk implementasi visi Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai aktor sentral dalam tata kelola infrastruktur global,” ujar Herzaky.

Menurut Herzaky, ICI 2025 akan dihadiri oleh ribuan peserta yang mencakup pembuat kebijakan (policy makers), pelaku industri, lembaga pembiayaan, dan institusi pembangunan dari berbagai negara. Forum ini dirancang tidak hanya sebagai ajang berbagi pengetahuan dan praktik terbaik (best practices), tetapi juga sebagai platform diplomasi infrastruktur yang membuka peluang kerja sama lintas sektor dan lintas negara.
“ICI menjadi wadah pertemuan strategis antara para pengambil keputusan dengan pihak-pihak yang selama ini terlibat dalam perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur. Tidak hanya dari sektor publik, tetapi juga swasta, lembaga multilateral, dan organisasi masyarakat sipil,” tambahnya.
Dari perspektif akademik, penyelenggaraan ICI 2025 mencerminkan upaya artikulatif Pemerintahan Prabowo dalam mengonsolidasikan agenda pembangunan infrastruktur sebagai instrumen diplomasi global. Hal ini sejalan dengan pendekatan pembangunan berwawasan geopolitik dan geoekonomi, di mana infrastruktur tidak semata soal pembangunan fisik, melainkan instrumen strategis untuk memperkuat daya tawar negara.
Baca juga : Karol Nawrocki Menang Tipis dalam Pemilu Polandia, Membawa Arah Konservatif ke Istana Presiden
Kegiatan ini juga relevan dalam konteks keberlanjutan (sustainability) dan inklusivitas pembangunan. Dengan mempertemukan pemangku kepentingan lintas sektor, ICI 2025 berpotensi membentuk norma baru dalam tata kelola infrastruktur yang responsif terhadap tantangan global seperti perubahan iklim, transformasi digital, dan ketimpangan wilayah.
Lebih jauh, keterlibatan lembaga keuangan internasional dan aktor non-negara dalam ICI 2025 membuka diskursus akademik tentang model-model pembiayaan infrastruktur yang adaptif, seperti blended finance, obligasi hijau, dan skema pembiayaan berbasis hasil (output-based financing).
Penyelenggaraan International Conference of Infrastructure 2025 menjadi preseden penting dalam transformasi peran Indonesia dari penerima bantuan infrastruktur menjadi inisiator platform global. Dalam kerangka pembangunan jangka panjang, inisiatif ini tidak hanya berdampak pada persepsi internasional terhadap Indonesia, tetapi juga dapat mengakselerasi pembaruan tata kelola nasional yang lebih kolaboratif, transparan, dan berbasis ilmu pengetahuan.
Pewarta : Yogi Hilmawan

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal