
RI News Portal. Denpasar, 1 Juni 2025 — Pemerintah Provinsi Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp115 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung rangkaian kegiatan lomba dalam peringatan Bulan Bung Karno ke-7 yang berlangsung sepanjang bulan Juni 2025. Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam pembukaan acara di Denpasar pada Minggu (1/6), menegaskan bahwa anggaran tersebut diperuntukkan sebagai hadiah bagi peserta lomba yang bertujuan menanamkan semangat dan ajaran Bung Karno kepada generasi muda.
“Total hadiah sebesar Rp115 juta rupiah, siapa yang mau ikut lomba, ayo ini yang disiapkan oleh APBD,” ujar Koster di hadapan para pelajar, sembari menyatakan bahwa dirinya dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) akan menambah hadiah secara pribadi sebagai bentuk dukungan terhadap semangat kebangsaan generasi muda.
Dalam pelaksanaannya, lomba-lomba yang diadakan mencerminkan upaya Pemprov Bali untuk menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan dalam ekspresi kultural kontemporer. Di antara jenis lomba yang diselenggarakan adalah musikalisasi puisi Presiden Soekarno berjudul Sudah Ber-Ibu Kembali, lomba film pendek bertema Berdikari Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal Bali, serta film dokumenter mengenai ketahanan budaya Bali dalam menghadapi arus globalisasi.

Inisiatif Pemprov Bali ini dapat dilihat sebagai praktik pendidikan karakter berbasis budaya lokal yang selaras dengan strategi pembangunan berkelanjutan dan nasionalisme kultural. Melalui perlombaan bernuansa seni dan dokumentasi, generasi muda tidak hanya diajak mengenal lebih dekat warisan pemikiran Bung Karno, tetapi juga didorong untuk mengekspresikannya melalui medium kreatif yang dekat dengan dunia mereka.
Menurut Gubernur Koster, pendekatan ini bertujuan membentuk sumber daya manusia Bali yang unggul, produktif, dan memiliki daya saing global, tanpa tercerabut dari akar tradisi. “Kita harus terus menjaga Bali ke depan secara berkualitas dan berdaya saing agar kita bisa tetap bertahan dan eksis di hadapan masyarakat dunia yang semakin kompetitif,” ujarnya.
Kegiatan Bulan Bung Karno di Bali bukan hanya seremonial tahunan, tetapi telah menjadi bagian integral dari visi pembangunan daerah, Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Tema tahun ini, Prana Jagad Kerthi, menegaskan bahwa ajaran dan karya Bung Karno diposisikan sebagai bagian dari harmoni semesta yang menginspirasi kehidupan masyarakat Bali yang sejahtera, selaras dengan alam, dan berbasis pada nilai-nilai spiritualitas lokal.
“Tema ini merupakan implementasi visi pembangunan Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya,” tambah Koster.
Dari perspektif akademis, pengalokasian dana publik untuk kegiatan budaya semacam ini dapat dikaji dalam konteks kebijakan pendidikan nonformal, strategi pembangunan identitas kultural, dan penguatan nasionalisme berbasis lokalitas. Pemprov Bali menunjukkan model integratif di mana perayaan tokoh nasional tidak semata menjadi momen ritualistik, melainkan dimanfaatkan sebagai ruang edukasi kebangsaan yang inklusif dan kreatif.
Dalam konteks otonomi daerah, Bali menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara konsisten memperingati Bulan Bung Karno setiap bulan Juni. Hal ini tidak hanya memperkuat narasi lokal dalam kerangka nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana semangat kebangsaan dapat ditransformasikan menjadi kebijakan publik yang berorientasi pada pembangunan sumber daya manusia.
Pewarta : Abd. Rohim Ghofar

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
Kehormatan jati kepribadian diri