
RI News Portal. Depok, 31 Mei 2025 – Pemerintah Kota Depok resmi memberangkatkan 90 anak peserta program Pembinaan Karakter dan Bela Negara Tahun 2025 yang akan mengikuti pelatihan intensif selama sepuluh hari di barak militer Batalyon Infanteri (Yonif) 328, Divisi Infanteri 1/Kostrad, Cilodong. Pelepasan dilakukan langsung oleh Wali Kota Depok, Supian Suri, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam membangun generasi muda yang berkarakter kuat, disiplin, dan memiliki wawasan kebangsaan yang kokoh.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan bahwa keterlibatan Pemerintah Kota Depok dalam program ini merupakan bentuk tanggung jawab negara dan pemerintah daerah dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa. “Kami ingin menjadi bagian dari orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak agar bisa lebih peduli terhadap pembangunan dan tentunya didasari dengan kedisiplinan,” ujar Supian Suri, Sabtu (31/5) di Depok.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya sistematis dan kolaboratif antara pemerintah daerah dan institusi militer untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan sejak usia dini. “Izinkan kami bersama Batalyon 328, Divisi Infanteri 1/Kostrad, Cilodong untuk mendidik anak-anak agar lebih semangat dalam menghadapi masa depannya,” tambahnya.

Program yang dijadwalkan berlangsung mulai 1 Juni hingga 10 Juni 2025 ini menargetkan total 100 peserta, terdiri atas 75 anak laki-laki dan 25 anak perempuan. Namun, pada pemberangkatan awal hari ini, baru 90 peserta yang hadir. Adapun 10 anak lainnya sedang dalam proses konfirmasi oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok dan akan menyusul diberangkatkan setelah administrasi dan teknis keikutsertaan mereka rampung.
Selama masa pembinaan, para peserta akan mendapatkan tiga materi pokok: (1) pelatihan kedisiplinan berbasis semi-militer, (2) wawasan kebangsaan yang menekankan pada pemahaman nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika, serta (3) pembelajaran dari Dinas Pendidikan yang diarahkan pada penguatan motivasi belajar dan pengembangan diri.
Secara akademis, program semacam ini dapat dilihat sebagai bagian dari strategi pendidikan non-formal yang mendukung tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendekatan pembinaan melalui kolaborasi antara pemerintah sipil dan institusi militer juga mencerminkan pendekatan whole-of-government dalam penguatan karakter generasi muda.
Baca juga : Cadangan Beras Pemerintah Tembus 4 Juta Ton: Tonggak Sejarah Kedaulatan Pangan Indonesia
Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara ini sejalan dengan agenda besar pendidikan karakter nasional yang telah digaungkan sejak era reformasi. Dalam konteks pembangunan sumber daya manusia, pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif generasi muda akan pentingnya peran mereka dalam pembangunan bangsa.
Namun, keterlibatan militer dalam pendidikan sipil juga harus tetap berada dalam koridor hak-hak anak dan prinsip pendidikan yang humanistik. Oleh karena itu, penting bagi Pemkot Depok dan pihak militer untuk memastikan metode pelatihan tidak mengarah pada indoktrinasi ataupun kekerasan simbolik, melainkan pembentukan karakter yang inklusif dan berbasis kesadaran.
Secara keseluruhan, inisiatif ini mencerminkan upaya lokal dalam menerjemahkan agenda nasional tentang bela negara ke dalam konteks pendidikan karakter berbasis komunitas, serta memperkuat sinergi antara aktor pemerintahan, pendidikan, dan pertahanan negara.
Pewarta : Moh Romli

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal