RI News Portal. Flores Timur – Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M. mengunjungi langsung Hunian Sementara (Huntara) II Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, pada Sabtu (29/11/2025). Kunjungan ini menjadi puncak dari rangkaian bakti sosial Batalyon Dhira Brata – kelompok alumni Akademi Kepolisian angkatan 1990 – yang fokus pada pemulihan pasca-erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sejak November 2024.
Dua infrastruktur vital yang diresmikan hari itu adalah sumur bor air bersih dan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) komunal di Huntara II. Fasilitas ini akan melayani 829 kepala keluarga atau total 2.983 jiwa yang hingga kini masih bertahan di hunian sementara serta warga di lingkungan sekitar. Kehadiran sumber air bersih dan sanitasi layak menjadi titik terang bagi ribuan warga yang selama setahun terakhir bergantung pada drop air tangki dan jamban darurat.
“Kebutuhan air bersih dan sanitasi adalah prioritas utama dalam fase transisi menuju hunian tetap. Hari ini kita pastikan hampir tiga ribu warga Konga dan sekitarnya tidak lagi khawatir soal air untuk minum, memasak, maupun menjaga kesehatan keluarga,” ujar Komjen Dedi Prasetyo usai menandatangani prasasti dan membuka kran pertama sumur bor.

Kunjungan Wakapolri didampingi sejumlah perwira tinggi Polri, antara lain Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, Irjen Pol Dr. Umar Effendi (Dosen Utama STIK-PTIK), Irjen Pol Mulia Hasudungan Ritonga (Kakorps Samapta Baharkam), serta beberapa pejabat utama lainnya. Rombongan tiba sekitar pukul 12.10 WITA dan langsung disambut prosesi adat serta tarian selendang mea oleh masyarakat dan anak-anak pengungsi – simbol penghormatan sekaligus luapan sukacita atas kehadiran institusi negara di tengah mereka.
Dalam kesempatan yang sama, Wakapolri menyerahkan bantuan sosial secara simbolis kepada enam perwakilan warga terdampak, meliputi paket sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Ia juga menyapa dan memberikan tali asih kepada puluhan anak-anak pengungsi yang menyambut dengan tarian dan senyuman.
Kepala Desa Konga, Aloysius Kung, tidak dapat menyembunyikan rasa harunya. “Bagi kami, kehadiran Bapak Wakapolri dan Batalyon Dhira Brata bukan sekadar seremoni. Sumur bor ini artinya anak-anak kami bisa mandi dan minum air bersih setiap hari. MCK baru berarti ibu-ibu tidak lagi antre jauh atau khawatir penyakit. Ini harapan nyata bagi kami yang masih menanti hunian tetap,” tutur Aloysius dengan suara bergetar.
Baca juga : Aplikasi Belanja Online Bikin Pasar Jatisrono dan Slogohimo Lengang
Program ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen alumni Akpol 1990 yang sejak awal bencana terus menggalang dukungan lintas angkatan dan sektor swasta untuk membantu Flores Timur. Sebelumnya, batalyon yang sama telah membangun sejumlah huntara, posko kesehatan, dan program trauma healing bagi anak-anak korban erupsi.
Hingga akhir November 2025, ribuan warga di enam desa kawasan merah Gunung Lewotobi masih belum dapat kembali ke rumah mereka akibat ancaman letusan susulan dan kerusakan permanen lahan pertanian. Kehadiran fasilitas dasar yang memadai di huntara menjadi penanda bahwa proses pemulihan, meski lamban, terus berjalan dengan dukungan lintas institusi dan solidaritas nasional.
Pewarta: Nandang Bramantyo

