
RI News Portal. Jakarta, 16 Juli 2025 — Komando Armada Republik Indonesia secara resmi mendaulat anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, sebagai Duta Maritim TNI Angkatan Laut. Penunjukan ini dilakukan langsung oleh Panglima Komando Armada, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, dalam kunjungan kerja Verrell ke Markas Koarmada di Jakarta, Senin (14/7).
Penobatan tersebut menandai dimulainya peran strategis Verrell sebagai figur publik dan legislator muda dalam mendiseminasikan nilai-nilai kemaritiman kepada kalangan generasi muda Indonesia. “Penunjukan ini menjadi bagian dari kampanye maritim nasional yang menyasar generasi muda sebagai motor penggerak kemajuan sektor maritim Indonesia,” ujar Denih dalam pernyataan resmi, Selasa (15/7).
Pemilihan Verrell Bramasta, yang saat ini duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN, dinilai relevan secara struktural dan simbolik. Komisi X membidangi pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda dan olahraga—sektor-sektor yang secara langsung beririsan dengan misi edukasi dan diseminasi nilai maritim.

Dalam konteks ini, penunjukan Verrell merupakan upaya TNI AL memperluas jangkauan diplomasi maritim berbasis kultural (cultural-based maritime diplomacy) dengan menjadikan figur populer dan representatif dari parlemen sebagai katalisator kampanye literasi maritim, pemberdayaan pemuda, serta pengembangan olahraga air.
Denih Hendrata menekankan pentingnya sinergi antara TNI AL, Komisi X DPR RI, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam memperluas dampak dari kampanye maritim nasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat membentuk jalur kemitraan strategis dalam membangun ekosistem maritim inklusif yang mampu merangkul pemuda sebagai aktor kunci pembangunan.
Koarmada RI juga menyampaikan komitmennya untuk memperkuat kerja lintas sektor, tidak hanya dalam bidang pertahanan dan edukasi maritim, tetapi juga dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Salah satu strategi konkret yang diungkap Pangkoarmada adalah rencana penanaman kedelai secara masif di lahan satuan kewilayahan (satkowil) TNI AL sebagai bagian dari kontribusi militer terhadap agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga : Grebeg Suro 2025 Angkat Potensi Budaya dan Ekonomi Lokal di Jatisrono Wonogiri
Dalam perspektif studi strategis dan kebijakan publik, langkah ini dapat dipahami sebagai bagian dari pendekatan soft power militer, di mana institusi pertahanan secara aktif memanfaatkan kanal non-konvensional—seperti tokoh publik dan selebritas—untuk mengartikulasikan agenda-agenda nasional. Literasi maritim yang dikemas secara edukatif dan partisipatif menjadi instrumen untuk memperkuat identitas bangsa sebagai negara kepulauan.
Lebih jauh, keterlibatan anggota legislatif dalam kampanye seperti ini membuka ruang deliberatif antara militer dan sipil dalam ranah pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan transformasi budaya maritim. Hal ini sejalan dengan konsep maritim sebagai ekosistem integratif, di mana sektor pertahanan, pendidikan, pariwisata, dan pangan saling berkaitan dalam kerangka kedaulatan nasional.
Langkah TNI AL menunjuk Duta Maritim dari kalangan anggota DPR sekaligus figur publik merupakan inovasi komunikasi strategis yang patut dikaji lebih lanjut dalam dimensi efektivitasnya. Diperlukan instrumen evaluasi keberhasilan program ini dalam meningkatkan literasi maritim dan partisipasi generasi muda secara kuantitatif dan kualitatif.
Pewarta : Yudha Purnama
