
RI News portal. Jakarta, 25 Mei 2025 — Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia resmi menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Banten, guna mengembangkan kawasan transmigrasi modern di wilayah selatan provinsi tersebut. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperluas pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru serta memperkuat hilirisasi komoditas unggulan daerah, dalam rangka mendukung agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan dan pemerataan wilayah.
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menegaskan bahwa pendekatan transmigrasi kini telah bergeser dari paradigma lama yang hanya berfokus pada pemindahan penduduk, menuju pembangunan kawasan ekonomi terpadu. “Transmigrasi modern bukan sekadar relokasi, tapi upaya membangun pusat-pusat ekonomi baru yang terintegrasi dan berdaya saing. Kami akan mengirim tim teknis untuk menilai langsung kesiapan kawasan di Pandeglang,” ujar Iftitah dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (25/5).
Konsep transmigrasi modern ini mencakup integrasi antara permukiman penduduk, sektor pertanian produktif, serta unit-unit industri yang terhubung dalam rantai nilai hilir. Upaya tersebut turut didukung oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui program redistribusi lahan, yang akan menjadi basis legal bagi pengembangan kawasan tersebut.

Sebagai bagian dari strategi kolaboratif antarlembaga, Kementerian Transmigrasi juga menyatakan akan menggandeng Kementerian Investasi untuk membuka jalur kemitraan dengan sektor swasta, termasuk perusahaan investor dan off-taker komoditas yang dapat memperkuat rantai pasok kawasan transmigrasi. Pendekatan ini bertujuan menciptakan klaster ekonomi berbasis komoditas lokal yang mampu menembus pasar domestik dan ekspor.
“Kami berharap pendekatan ini dapat memperluas basis ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, serta menurunkan angka kemiskinan secara terukur,” tambah Iftitah.
Dari pihak daerah, Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan Kabupaten Pandeglang untuk mendukung pengembangan kawasan transmigrasi modern, termasuk dalam hal penyediaan lahan nonproduktif yang potensial untuk dikembangkan. “Potensi lahan kami besar, dan jika dikelola dengan pendekatan yang produktif serta inklusif, ini bisa menjadi pengungkit perekonomian daerah. Dukungan ini juga telah kami sampaikan kepada DPR RI dan Kementerian ATR/BPN sebagai bagian dari strategi terpadu pembangunan wilayah selatan Pandeglang,” ujarnya.
Dalam audiensi tersebut, turut hadir pelaku industri kelapa rakyat nasional, Tay Enoku, yang menjadi contoh praktik baik pengembangan kawasan transmigrasi berbasis komoditas rakyat. Tay mengungkapkan bahwa pendekatan dari bawah (bottom-up) serta pemberdayaan komoditas seperti kelapa dapat menjadi kekuatan utama dalam pengembangan ekonomi wilayah berbasis transmigrasi.
“Kelapa adalah komoditas rakyat. Dengan pendekatan hilirisasi yang tepat, produk turunannya—seperti minyak kelapa dan kelapa segar—sudah berhasil menembus pasar ekspor. Kuncinya adalah kolaborasi lintas aktor dan keterlibatan langsung komunitas lokal,” tuturnya.
Inisiatif transmigrasi modern di Pandeglang dinilai sejalan dengan agenda nasional dalam mempercepat transformasi ekonomi berbasis wilayah (spatially driven development), dengan menekankan konektivitas, integrasi ekosistem produksi, dan pemberdayaan masyarakat. Pendekatan ini juga merepresentasikan transformasi paradigma pembangunan transmigrasi dari beban demografis menjadi katalis pembangunan wilayah dan penguatan daya saing nasional.
Pewarta : Moh Romli

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal