RI News Portal. Wonogiri, 10 November 2025 – Sebuah insiden menyedihkan terjadi di Dusun Karangnongko, Desa Bulurejo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, ketika seorang pria lanjut usia berusia 83 tahun ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di teras rumahnya. Kejadian ini, yang dilaporkan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, segera ditangani oleh Polsek Giriwoyo bekerja sama dengan unsur militer dan tenaga kesehatan setempat, menunjukkan koordinasi lintas instansi yang efisien dalam menangani kasus sensitif seperti ini.
Korban, yang diidentifikasi sebagai Katimin, seorang petani yang hidup sendirian, ditemukan oleh seorang saksi bernama Mesran, berusia 45 tahun, yang secara rutin membantu merawatnya. Menurut keterangan, Mesran sempat mengantarkan sarapan sekitar pukul 06.00 WIB, di mana korban masih tampak normal dan menyantap makanannya. Namun, saat kembali dua jam kemudian, Mesran mendapati korban sudah dalam posisi tergantung menggunakan tali di bagian timur rumah. Laporan segera disampaikan kepada warga sekitar, yang kemudian menghubungi pihak berwenang.
Personel Polsek Giriwoyo, dibantu anggota Koramil 08 Giriwoyo dan tim medis dari Puskesmas setempat, tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Prosedur standar dilakukan, termasuk pemeriksaan luar jenazah dan pengumpulan keterangan dari saksi serta keluarga. Hasil awal menunjukkan tanda-tanda klasik gantung diri, seperti bekas jeratan di leher serta keluarnya cairan dari hidung dan mulut. Tidak ditemukan indikasi kekerasan eksternal, dan keluarga menolak autopsi, menerima kejadian sebagai musibah.

Kasus ini menyoroti isu kesehatan mental di kalangan lansia pedesaan, di mana depresi akibat penyakit kronis menjadi faktor utama. Dari keterangan keluarga, korban telah lama menderita sakit yang tak kunjung sembuh, yang memicu kondisi psikologis rentan. Studi terkini di wilayah pedesaan Indonesia mengungkap bahwa mayoritas kasus bunuh diri terjadi pada kelompok usia 60-91 tahun, mencapai hingga 71,79% dari total insiden di lokasi penelitian tertentu, sering kali dipicu oleh isolasi sosial, tekanan ekonomi, dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan mental. Secara nasional, meskipun tingkat bunuh diri Indonesia relatif rendah sekitar 1,2 per 100.000 penduduk pada 2021, terdapat peningkatan kasus yang signifikan, dengan lebih dari 800 insiden dilaporkan pada 2023, menandakan perlunya intervensi preventif yang lebih kuat.
Melalui Kasihumas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, Kapolres AKBP Wahyu Sulistyo menyampaikan konfirmasi resmi. “Langkah-langkah cepat telah diambil sesuai prosedur, mulai dari kunjungan ke TKP hingga koordinasi dengan medis dan desa, memastikan penanganan jenazah yang manusiawi,” katanya. Jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan secara layak.
Baca juga : Peringatan Hari Pahlawan ke-80 di Wonogiri sebagai Momentum Reinterpretasi Perjuangan Nasional
Lebih lanjut, pihak kepolisian menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap isu ini. “Kami mengimbau agar masyarakat lebih peka terhadap kondisi psikologis lansia, terutama mereka yang menghadapi masalah kesehatan kronis atau tekanan emosional,” tambah AKP Anom. Pendekatan ini sejalan dengan tren global di mana bunuh diri lansia sering kali terkait dengan faktor seperti kesepian dan kurangnya dukungan sosial, meskipun di Indonesia, data menunjukkan variasi regional dengan provinsi seperti Bali mencatat tingkat tertinggi sekitar 3,07 per 100.000 pada 2023.
Insiden ini menjadi pengingat bagi komunitas pedesaan untuk memperkuat jaringan dukungan sosial dan akses layanan kesehatan mental. Polres Wonogiri menegaskan komitmennya dalam memberikan respons cepat dan humanis, berkontribusi pada upaya pencegahan yang lebih luas di tengah masyarakat.
Pewarta: Nandang Bramantyo

