
“Seba Baduy bukan sekadar perjalanan ritual, melainkan langkah sunyi penuh makna: di setiap tapak kaki tersimpan warisan nilai, pesan adat, dan seruan abadi untuk menjaga harmoni antara manusia dan alam.”
RI News Portal. Lebak. 03-Mei-2025 – Seba Baduy merupakan prosesi adat tahunan yang dilaksanakan masyarakat Baduy dari Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Tradisi ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga manifestasi filosofi kehidupan masyarakat adat, relasi simbolik dengan negara, serta refleksi praktik pelestarian alam dan budaya dalam konteks modernitas. Tulisan ini bertujuan mengkaji makna dan fungsi tradisi Seba Baduy sebagai instrumen diplomasi budaya dan ekspresi ekologis masyarakat adat Baduy.
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, salah satunya adalah tradisi masyarakat Baduy. Seba Baduy merupakan bagian dari siklus ritual tahunan yang berakar kuat dalam nilai spiritual dan ekologis masyarakat adat. Pada tanggal 2 Mei 2025, sebanyak 1.769 warga Baduy Dalam dan Baduy Luar melaksanakan Seba dengan berjalan kaki menuju Pendopo Bupati Lebak. Prosesi ini melibatkan penyerahan hasil bumi sebagai wujud syukur dan silaturahmi kepada pemerintah.

Seba Baduy dilaksanakan setelah rangkaian ritual Kawalu dan Seren Taun (Ngalaksa), sebagai bentuk permohonan dan rasa syukur atas keberhasilan panen. Dalam tradisi ini, nilai-nilai utama masyarakat Baduy seperti kesederhanaan, ketundukan terhadap leluhur, dan hubungan harmonis dengan alam tercermin secara simbolik. Kutipan adat seperti “Gunung teu menang dilebur, Lebak teu menang diruksak” menjadi pedoman etika ekologis yang diwariskan turun-temurun.
Kegiatan Seba tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga menjadi peristiwa yang mendapat perhatian nasional. Tahun ini, prosesi disaksikan oleh pejabat pemerintah pusat seperti Deputi Kemenparekraf RI, anggota DPR RI, serta tokoh dari Radya Sumedang Larang. Hal ini menunjukkan bahwa Seba Baduy telah menjadi instrumen diplomasi budaya—sebuah sarana komunikasi antara masyarakat adat dengan negara dan publik luas. Tradisi ini juga menunjukkan bahwa masyarakat adat tidak terisolasi, tetapi aktif dalam menyuarakan nilai-nilai kearifan lokalnya di ruang publik.
Salah satu pesan utama dalam Seba Baduy adalah ajakan kolektif untuk menjaga lingkungan hidup. Masyarakat Baduy, melalui perwakilan Jaro Saidi Putra, menegaskan bahwa tradisi ini adalah pengingat moral dan spiritual untuk tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan. Adat Baduy menolak kerusakan alam demi keseimbangan ekosistem dan kelangsungan generasi mendatang. Dalam konteks ancaman krisis lingkungan global, pesan ini menjadi semakin relevan.
Baca juga : Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi, Keberhasilan Pemerintah Kota Pekalongan dalam Top BUMD Awards 2025
Bupati Lebak, M Hasbi Asyidiki Jayabaya, dalam sambutannya menekankan bahwa Seba Baduy merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Tradisi ini juga telah masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KeN) 2025 oleh Kemenparekraf, menandai pengakuan negara terhadap kekayaan budaya lokal. Namun, pengarusutamaan tradisi ke dalam sektor pariwisata juga menyimpan tantangan, yakni menjaga kemurnian nilai-nilai adat agar tidak terkomodifikasi secara berlebihan.
Tradisi Seba Baduy tidak hanya menjadi peristiwa kultural, tetapi juga wahana dialog antara masyarakat adat dan negara, pengingat etika lingkungan, serta simbol kohesi sosial. Dalam menghadapi dinamika modernitas, penting untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dengan partisipasi aktif masyarakat adat dalam kehidupan berbangsa. Seba Baduy mengajarkan bahwa relasi harmonis antara manusia, alam, dan budaya merupakan fondasi yang tak tergantikan bagi keberlanjutan bangsa.
Pewarta : Syahrudin

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal