
RI News Portal. Jakarta 08 Juni 2025 – Seolah-olah film bertema hiu belum cukup membuat jantung berdebar, Dangerous Animals datang dengan formula baru: mencampurkan teror bawah laut dengan psikologi pembunuh berantai. Film yang akan dirilis oleh IFC Films ini menawarkan thriller berdarah dingin dengan balutan laut biru yang mencekam — hadiah ulang tahun yang pas untuk perayaan 50 tahun Jaws musim panas ini.
Disutradarai oleh Sean Byrnes, Dangerous Animals menampilkan Jai Courtney sebagai kapten kapal asal Australia yang karismatik sekaligus mematikan. Ia gemar mengumpan hiu dengan korban manusia — mayoritas perempuan — sambil melontarkan monolog filsafat tentang makhluk laut. Film ini tak segan menampilkan kegilaan dengan rasa intelektual yang sinis.
Namun, cerita menjadi jauh lebih menegangkan saat Zephyr (Hassie Harrison) muncul sebagai tokoh tandingan yang tak bisa diprediksi. Seorang ratu selancar dari Amerika dengan gaya hidup van life, Zephyr bukan gadis biasa dalam film thriller. Ia bisa membobol borgol dengan kawat dari bikini dan membalas ancaman dengan kecerdikan. Pertarungan kucing dan tikus antara Zephyr dan sang kapten berubah menjadi permainan hidup-mati di tengah Laut Koral yang sunyi — tempat di mana teriakan takkan pernah didengar.

Skenario garapan Nick Lepard cerdas dan penuh referensi pop, mulai dari Jaws, Point Break, Hannibal, hingga selipan lucu seperti Baby Shark. Lepard bahkan mengaku mendapat inspirasi dari membayangkan tas papan selancar sebagai tempat menyimpan mayat — gagasan aneh yang justru menjadi kekuatan naskah ini.
Estetika visual film ini tidak mengecewakan. Gambar-gambar hiu yang meliuk di perairan Gold Coast, Queensland, tampil mengancam sekaligus indah. Lokasi yang terisolasi dan kapal sebagai ruang teror menciptakan atmosfer penuh tekanan, mirip labirin laut yang tanpa pintu keluar.
Musik film ini juga menjadi senjata naratif yang efektif. Lagu Evie (Part One) dari Steve Wright diputar saat si kapten membuat kenang-kenangan dari rambut korban, menciptakan ironi yang menggigit. Bahkan At Last milik Etta James muncul di saat yang paling tidak romantis — tepat ketika harapan nyaris pupus.
Baca juga : Serangan Udara Rusia Guncang Kharkiv, Empat Tewas dan Puluhan Luka-luka
Tak lupa, kisah cinta minor antara Zephyr dan seorang pemuda lokal (diperankan Josh Heuston) memberikan sedikit oksigen di antara napas yang tercekat. Chemistry mereka ringan namun menyenangkan, hingga hubungan itu diuji oleh penculikan dan pembantaian.
Dengan durasi 98 menit, Dangerous Animals tahu batasnya. Ia tidak mencoba menjadi lebih dalam atau lebih filosofis daripada yang diperlukan. Film ini adalah hiburan menegangkan yang sadar diri, dengan cukup kedalaman untuk menyindir sifat predator — bukan hanya hiu, tapi juga manusia.
Dangerous Animals adalah paduan unik antara thriller laut dan horor psikologis. Tajam, brutal, dan bergaya, film ini menyajikan ketegangan dengan cara yang baru, namun tetap memberi penghormatan pada genre klasik. Siap-siap berpikir dua kali sebelum berenang di laut… atau bahkan mandi air hangat di rumah.
Rating: ★★★☆ (3 dari 4 bintang)
Durasi: 98 menit
Pewarta : Vie

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita