RI News Portal. Cilacap, 14 November 2025 – Polri memperkuat operasi pencarian dan pertolongan (SAR) pasca-longsor yang menghantam Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (13/11) pukul 19.20 WIB. Bencana diawali gemuruh dari perbukitan, diikuti aliran material tanah massif yang menimbun permukiman warga. Pendataan awal mencatat 21 individu tertimbun, mendorong pendirian Posko Tanggap Darurat oleh Polri dan Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk koordinasi terpusat dan distribusi bantuan efisien.
Sejak malam kejadian, posko dilengkapi fasilitas rumah sakit darurat, unit medis respons cepat, tenda pengungsian, serta tim trauma healing untuk pendampingan psikologis bagi keluarga korban dan penyintas. Infrastruktur ini berfungsi sebagai pusat konsolidasi bantuan, mengatasi kehilangan tempat tinggal dan dampak emosional yang signifikan pada komunitas terdampak.
Kapolresta Cilacap menyatakan bahwa personel Polri tiba di lokasi sejak malam dan berkoordinasi dengan Kalakhar BPBD Provinsi, Kepala BPBD Kabupaten Cilacap, Basarnas, serta aparat desa. Operasi malam dibatasi akibat kegelapan dan instabilitas tanah, dilanjutkan pada pukul 07.00 WIB. Polri mengerahkan 155 personel—125 dari Polresta Cilacap dan 30 dari Brimob—disertai 4 unit anjing pelacak (K9) untuk identifikasi presisi lokasi korban. Pendekatan manual dengan peralatan seperti cangkul dan senso diterapkan karena medan ekstrem dan ketebalan timbunan yang membatasi alat berat.

Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K., Karo Penmas Divisi Humas Polri, menekankan komitmen total dalam misi kemanusiaan. “Setiap elemen dikerahkan dengan tanggung jawab penuh, mengintegrasikan pencarian manual, deteksi K9, dan intervensi trauma healing,” ujarnya, sambil memprioritaskan keselamatan warga serta tim operasional.
Perkembangan terkini pada pukul 10.45 WIB mencatat penemuan korban Yuni dari Dusun Tarukahan, mengurangi jumlah pencarian menjadi 20 orang dari total awal 21. Pencarian di kedua dusun berlanjut dengan protokol kehati-hatian tinggi, mengingat risiko longsor susulan akibat tanah labil.
Dari perspektif akademis, operasi ini mencerminkan evolusi strategi SAR di wilayah rawan bencana Indonesia. Penggunaan K9 tidak hanya meningkatkan efisiensi deteksi hingga 70% dibandingkan metode manual konvensional—berdasarkan studi forensik bencana serupa—tetapi juga mengurangi eksposur risiko personel di medan tidak stabil. Integrasi trauma healing sejak fase awal selaras dengan model psikososial Organisasasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menunjukkan penurunan gejala stres pasca-trauma hingga 40% melalui intervensi dini. Pendekatan ini berbeda dari respons historis yang sering memprioritaskan evakuasi fisik semata, dengan menekankan koordinasi lintas-sektor untuk mitigasi sekunder, termasuk pemantauan geologis real-time guna antisipasi longsor lanjutan.
Baca juga : Hukuman Long Lap Ganda untuk Jorge Martin di MotoGP Valencia: Konsekuensi dari Insiden Motegi
Polri menghimbau kewaspadaan publik: hindari zona tebing rawan, patuhi arahan petugas. Operasi SAR berlanjut intensif dengan kolaborasi BPBD, Basarnas, TNI, relawan, dan pemerintah daerah hingga semua korban teridentifikasi.
Pewarta: Nandang Bramantyo

