RI News Portal. Slogohimo, Wonogiri – Menyikapi maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di wilayah Kecamatan Slogohimo sepanjang 2025, Polsek Slogohimo Polres Wonogiri menggelar program “Police Goes to School” di SDN 3 Slogohimo, Senin (1/12/2025). Kegiatan yang langsung dipimpin Kapolsek Slogohimo Iptu Marman, S.H. bersama Bhabinkamtibmas Bripka Yatmono ini melibatkan 234 siswa kelas I hingga VI.
Berbeda dengan kunjungan kepolisian biasa yang lebih bersifat seremonial, kegiatan kali ini dirancang dengan pendekatan preventif mendalam. Selain menyampaikan tugas dan fungsi kepolisian, aparat secara khusus memberikan pemahaman kepada anak usia dini tentang cara mengenali, menolak, dan melaporkan tindakan pelecehan serta kekerasan seksual.
“Kami sengaja memilih momen upacara bendera agar pesan ini sampai ke semua siswa sekaligus. Anak-anak harus tahu bahwa tubuh mereka adalah hak pribadi yang tidak boleh disentuh orang lain tanpa izin, termasuk oleh orang yang mereka kenal sekalipun,” tegas Iptu Marman di hadapan ratusan siswa yang berbaris rapi.

Ia juga menyisipkan pesan lain yang relevan dengan kondisi saat ini: larangan bermain di sungai di tengah musim hujan, pentingnya kebersihan diri untuk mencegah penyakit, serta bijak bermedia sosial di era gawai yang semakin masif digunakan anak SD.
Kepala SDN 3 Slogohimo, Sugeng Pribadi, S.Pd., mengapresiasi langkah cepat Polsek setempat. “Kami sangat terbantu. Selama ini orang tua dan guru sering kesulitan menjelaskan isu sensitif seperti pelecehan seksual kepada anak-anak. Dengan bahasa polisi yang tegas namun ramah anak, pesan ini jadi lebih mudah diterima,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M. melalui Kasihumas AKP Anom Prabowo, S.H., M.H. menegaskan bahwa program serupa akan terus diperluas ke sekolah-sekolah lain di wilayah hukum Polres Wonogiri.
“Data kami menunjukkan peningkatan laporan kekerasan seksual terhadap anak di tahun 2025, terutama pelaku dari lingkungan terdekat korban. Edukasi sejak dini adalah vaksin paling efektif. Kami tidak ingin menunggu ada korban lagi baru bergerak,” kata AKP Anom.
Baca juga : Prabowo Tekankan Antisipasi Perubahan Iklim Pasca-Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah
Ia menambahkan, Polres Wonogiri sedang menyusun modul khusus “Aku Tahu, Aku Berani Tolak, Aku Laporkan” yang akan dibagikan ke seluruh SD/MI se-Kabupaten Wonogiri pada awal 2026, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Puskesmas setempat.
Kegiatan ditutup dengan pembagian stiker dan buku “Lindungi Dirimu” serta foto bersama antara siswa, guru, dan anggota Polsek Slogohimo. Beberapa siswa terlihat antusias bertanya langsung kepada polisi tentang cara melapor jika mengalami atau menyaksikan pelecehan.
Langkah Polsek Slogohimo ini menjadi salah satu respons tercepat dan terstruktur di Jawa Tengah dalam merespons tren nasional meningkatnya kekerasan seksual anak yang dilaporkan Komnas Perlindungan Anak sepanjang 2025.
Pewarta: Nandang Bramantyo

