RI News Portal. Wonogiri, 12 November 2025 – Upaya institusi kepolisian dalam mengadaptasi dinamika komunikasi era digital kembali ditunjukkan melalui sesi arahan khusus tentang manajemen media, yang digelar di Aula Sanika Satyawada Polres Wonogiri pada Rabu (12/11/2025). Inisiatif ini dipimpin langsung oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si., sebagai respons strategis terhadap tuntutan transparansi dan interaksi publik yang semakin kompleks.
Acara tersebut melibatkan partisipasi penuh dari Kapolres Wonogiri, AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M., beserta Wakapolres Kompol Parwanto, S.H., M.H., para pejabat utama, dan seluruh kapolsek di wilayah hukum Polres Wonogiri. Fokus utama adalah membekali personel dengan keterampilan komunikasi yang adaptif, guna mempertahankan citra Polri sebagai lembaga yang prediktif, responsif, dan berkeadilan.
Dalam sambutan pembukanya, AKBP Wahyu Sulistyo menekankan bahwa kemampuan public speaking bukan sekadar alat penyampaian informasi, melainkan fondasi utama dalam membangun kepercayaan masyarakat. “Berbicara di depan publik harus mampu menciptakan ikatan emosional dan rasional, sehingga setiap pesan yang disampaikan dapat memperkuat legitimasi institusi,” katanya, menggarisbawahi peran individu sebagai duta citra Polri.

Lebih lanjut, Kombes Pol. Artanto menyampaikan analisis mendalam mengenai evolusi media digital dan implikasinya bagi penegakan hukum. Ia menyoroti bahwa setiap anggota Polri kini berfungsi sebagai komunikator publik yang mewakili wajah institusi secara keseluruhan. “Di era di mana informasi beredar secara instan, personel harus dilatih untuk berbicara berbasis data faktual, menghindari ambiguitas, dan menyusun narasi yang kredibel,” ujarnya. Arahan ini juga membahas adaptasi terhadap perilaku Generasi Z, yang mendominasi ekosistem media sosial dengan preferensi terhadap konten yang humanis, transparan, dan mudah diakses.
Pendekatan ini mencerminkan paradigma baru dalam humas kepolisian, di mana komunikasi tidak lagi bersifat satu arah, melainkan dialogis dan inklusif. Dengan memahami psikologi audiens digital, Polri diharapkan dapat mereduksi misinformasi, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan kejahatan, serta membangun narasi positif yang berkelanjutan.
Hasil dari sesi ini diantisipasi akan mempercepat transformasi internal Polres Wonogiri, khususnya dalam menghadapi tantangan seperti hoaks dan polarisasi opini publik. Inisiatif serupa dapat menjadi model bagi satuan wilayah lain di Jawa Tengah untuk mengintegrasikan literasi media sebagai bagian dari kurikulum pelatihan rutin.
Pewarta: Nandang Bramantyo

