
RI News Portal. Banyumas, 17 Oktober 2025 – Di tengah derasnya arus informasi digital yang tak terbendung, Polresta Banyumas mengambil langkah progresif dengan menggelar Latihan Kemampuan Keterampilan Media Sosial pada Kamis (16/10/2025) di Aula Rekonfu. Dimulai pukul 08.30 WIB, kegiatan ini bukan sekadar workshop biasa, melainkan manifesto transformasi kehumasan Polri yang menjadikan setiap personel sebagai duta digital aktif. Fokus utamanya? Pembuatan konten edukasi singkat seperti reels dan infografis, plus teknik merespons isu viral secara efektif sekaligus etis—sebuah pendekatan yang menjembatani tugas pengayoman masyarakat dengan dinamika ruang maya.
Pelatihan ini diramaikan oleh deretan tokoh kunci: Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si., yang turun langsung membagikan visi strategis; Wakapolresta Banyumas AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, S.H., S.I.K., M.Si., sebagai perwakilan pimpinan; serta para Perwira Utama (PJU) Polresta Banyumas. Peserta mencakup perwakilan dari berbagai Bagian, Satuan, Seksi, dan jajaran Polsek, mencerminkan komitmen inklusif. Puncaknya, kehadiran dua narasumber konten kreator fenomenal: Ipda Herman Hadi Basuki—lebih dikenal sebagai “Pak Bhabin”—dan Tarmin Ngaklak, yang membawa energi kreatif langsung dari garis depan produksi digital.
Melalui Wakapolresta, Kapolresta Banyumas Kombes Pol Dr. Ari Wibowo, S.I.K., M.H., membuka sesi dengan pesan visioner. “Pelatihan ini adalah sarana krusial untuk meningkatkan kemampuan personel menyampaikan pesan kamtibmas secara menarik dan mudah dicerna masyarakat,” tegasnya. Harapannya jelas: setiap peserta pulang dengan toolkit praktis untuk mengubah narasi kepolisian dari kaku menjadi relatable.

Lebih dalam lagi, Kombes Pol. Artanto merevolusi pemahaman tentang humas Polri. “Paradigma kehumasan harus bergeser total di era digital. Dulu, humas hanya tugas satu bidang. Kini, setiap anggota Polri adalah humas itu sendiri—karena ucapan, tindakan, dan sikap kita membentuk citra institusi di mata publik,” ungkapnya dengan nada tegas. Ia lalu meramu tiga teori fondasional komunikasi publik sebagai panduan: Teori Shannon-Weaver yang menuntut kejelasan pesan agar tak ada noise dalam transmisi; Teori Komunikasi Nonverbal yang menggarisbawahi kekuatan bahasa tubuh dan ekspresi; serta Teori Framing, yang memastikan penyajian informasi membentuk opini positif. Peringatan terakhirnya? “Selalu sadar kamera. Jaga etika di setiap sudut ruang publik—karena satu frame bisa mengubah segalanya.”
Sesi inti dipimpin Pak Bhabin dan Tarmin Ngaklak, duo yang telah membuktikan kekuatan digital dalam tugas polisi. Dengan tingginya penetrasi ponsel pintar di Indonesia—melebihi 200 juta pengguna aktif—Mereka menekankan peluang emas menyebarkan pesan positif. “Konten bernilai bukan yang paling hebat secara teknis, tapi yang paling berbeda dan memberi manfaat nyata: pengetahuan, solusi, atau hiburan—sambil tetap menjaga marwah Polri,” papar Pak Bhabin, sambil demo langsung cara bikin reels edukasi tentang keselamatan lalu lintas dalam 15 detik.
Baca juga : Polisi Lampung Barat Gagalkan Sindikat Curanmor: Tiga Pelaku Dibekuk dalam Operasi Kilat
Tarmin melengkapi dengan trik infografis: “Isu viral seperti hoax kamtibmas bisa diretas etis dengan framing positif—respons cepat, tapi tak reaktif. Gunakan data faktual, visual menarik, dan call-to-action yang mengajak masyarakat berpartisipasi.” Peserta langsung hands-on, menciptakan konten simulasi respons banjir viral, di mana antusiasme memuncak—dari tawa saat trial-and-error hingga aplaus untuk karya terbaik.
Kegiatan berlangsung aman, lancar, dan penuh semangat, menandai babak baru Polresta Banyumas sebagai pelopor. Komitmennya tegas: mencetak personel cakap bermedia sosial, lincah merespons isu, dan etis dalam setiap postingan. Di era di mana 70% masyarakat Indonesia mengonsumsi berita via ponsel, inisiatif ini tak hanya taktikal, tapi strategis—membangun kepercayaan publik melalui konten yang autentik dan impactful.
Seperti ditegaskan Kombes Artanto, “Polri bukan lagi penjaga hukum semata, tapi storyteller digital yang membentuk narasi aman dan harmonis.” Dengan pelatihan ini, Banyumas menjadi blueprint bagi Polri nasional: dari aula rekonfu ke layar jutaan warga, pesan kamtibmas kini siap viral dengan cara yang benar.
Pewarta : Nandang Bramantyo
