RI News Portal. Slogohimo, Wonogiri – Dalam langkah strategis mendukung agenda pembangunan daerah, Polres Wonogiri kembali menegaskan peran aktifnya di luar tugas pengamanan konvensional dengan berpartisipasi dalam Serasehan dan Penyerahan Bantuan Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025. Acara yang digelar di Balai Desa Pandan, Kecamatan Slogohimo, pada Kamis (6/11/2025), menjadi ajang kolaborasi antara aparatur kepolisian dan pemerintah kabupaten untuk memajukan kesejahteraan petani lokal.
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno memimpin langsung penyerahan bantuan kepada Kelompok Ternak BERKAH, yang mencakup satu unit alat pencacah pupuk kandang serta 10 ekor sapi komunal. Inisiatif ini selaras dengan kerangka Sapta Cita, visi tujuh pilar pembangunan Kabupaten Wonogiri yang mengintegrasikan aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan pemberdayaan komunitas, dengan penekanan khusus pada penguatan basis agraris sebagai fondasi ketahanan pangan nasional.
Keikutsertaan Polres Wonogiri dalam forum ini diwakili oleh Wakapolres Kompol Parwanto, S.H., M.H., didampingi Kapolsek Slogohimo Iptu Marman, S.H., serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Slogohimo. Partisipasi ini tidak terbatas pada aspek keamanan semata, melainkan mencerminkan pendekatan holistik kepolisian dalam mendukung program pemerintah yang berorientasi pada peningkatan produktivitas peternakan dan pengelolaan limbah organik secara berkelanjutan.

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., menyatakan bahwa kolaborasi semacam ini merupakan manifestasi nyata dari prinsip Polri Presisi yang menitikberatkan pada prediksi, pencegahan, dan partisipasi masyarakat. “Sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan kelompok tani seperti ini tidak hanya memastikan kelancaran acara, tapi juga mempercepat transfer teknologi sederhana yang dapat meningkatkan efisiensi produksi pupuk organik dan populasi ternak,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa Polsek Slogohimo, bekerja sama dengan Koramil setempat, menerapkan protokol pengamanan terintegrasi yang mencakup pemantauan dari awal hingga peninjauan fasilitas kandang sapi, sehingga seluruh agenda berlangsung tanpa gangguan.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa bantuan alat pencacah pupuk kandang berpotensi mengurangi ketergantungan petani pada input kimiawi, sekaligus mempromosikan praktik pertanian ramah lingkungan. Sapi komunal, sebagai aset bersama, diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi mikro di Desa Pandan, dengan model pengelolaan kolektif yang dapat direplikasi di wilayah lain. Keberhasilan acara ini juga memperkuat jaringan sosial antara institusi keamanan dan komunitas pedesaan, yang secara empiris terbukti mendukung stabilitas wilayah dan akselerasi pembangunan inklusif.
Melalui inisiatif ini, Polres Wonogiri tidak hanya menjalankan mandat pengayoman masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada agenda nasional ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim dan urbanisasi. Kolaborasi lintas sektor semacam ini diharapkan menjadi blueprint bagi daerah lain dalam membangun ekosistem pembangunan yang resilien dan berkelanjutan.
Pewarta: Nandang Bramantyo

