RI News Portal. Wonogiri – Memasuki puncak musim penghujan, Polres Wonogiri menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025 di halaman markas komando setempat, Selasa pagi (25/11/2025). Apel yang berlangsung singkat namun penuh makna selama 20 menit tersebut menjadi penanda bahwa institusi kepolisian di wilayah rawan bencana ini tidak lagi hanya bereaksi, melainkan berupaya mengantisipasi secara sistematis.
Dipimpin langsung Wakapolres Wonogiri Kompol Parwanto, S.H., M.H., apel diikuti ratusan personel dari berbagai satuan fungsi. Dalam formasi yang rapi di bawah langit Wonogiri yang mulai mendung, Kompol Parwanto menekankan pentingnya peralihan paradigma dari responsif menjadi prediktif dalam menghadapi bencana berbasis cuaca.
“Curah hujan ekstrem yang diprediksi BMKG hingga akhir tahun bukan lagi sekadar ancaman statistik, melainkan realitas lapangan yang dapat muncul kapan saja,” ujarnya dengan tegas. Ia memerintahkan percepatan pemutakhiran peta kerawanan bencana, khususnya di 42 desa rawan longsor dan 28 titik banjir kronis yang tersebar di 11 kecamatan.

Lebih jauh, Wakapolres menggarisbawahi bahwa kesiapan tidak cukup diukur dari jumlah personel atau kendaraan dinas, melainkan dari kemampuan merespons dalam hitungan menit. “Golden hour dalam bencana alam seringkali hanya 30–60 menit pertama. Di situlah nyawa masyarakat ditentukan,” katanya, merujuk pada pengalaman banjir bandang di Kecamatan Tirtomoyo dan longsor di Jatiroto pada musim hujan sebelumnya.
Rencana tindak lanjut yang diungkap dalam apel tersebut cukup konkret: dua hari lagi, pada 27 November 2025, ratusan personel Polres Wonogiri akan mengikuti Pelatihan Kemampuan Perorangan Lapangan (KPL) tingkat provinsi yang diselenggarakan Polda Jawa Tengah. Pelatihan ini akan mencakup teknik evakuasi vertikal di tebing longsor, pengoperasian perahu karet di arus deras, hingga koordinasi lintas sektor dengan BPBD dan Basarnas.
Baca juga : Wonogiri Perkuat Benteng Hidrometeorologi 2025: Apel 500 Personel Jadi Titik Awal Respons Kolektif
Melalui Kasihumas AKP Anom Prabowo, Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo menegaskan bahwa apel pagi ini bukan seremonial belaka, melainkan deklarasi kesiapan institusi. “Kami tidak ingin masyarakat Wonogiri menjadi korban karena keterlambatan respons aparat. Komitmen kami adalah zero victim akibat kurangnya kesiapan,” tegas AKP Anom.
Di balik barisan seragam cokelat yang tegap, tersirat pesan yang lebih dalam: di tengah perubahan iklim yang semakin nyata, institusi penegak hukum kini juga menjadi garda terdepan dalam perlindungan sipil. Apel singkat di halaman Mapolres Wonogiri pagi itu menjadi cerminan bagaimana sebuah institusi lokal berupaya menjawab tantangan global dengan langkah-langkah yang sangat lokal dan sangat manusiawi.
Pewarta: Nandang Bramantyo

