
RI News Portal. Lampung Timur, 17 Oktober 2025 – Di tengah hembusan angin pagi yang sejuk, Lapangan Satya Haprabu Mapolres Lampung Timur berubah menjadi panggung aksi dinamis saat Polres Lampung Timur menggelar Apel Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispam Kota). Kegiatan ini bukan sekadar latihan rutin, melainkan panggilan darurat untuk mengukir kesiapan total menghadapi momentum satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih. Dipimpin langsung Kapolres Lampung Timur AKBP Heti Patmawati, simulasi ini menampilkan skenario nyata yang mengguncang imajinasi: dari arus demonstran mendadak hingga ledakan situasi darurat yang menguji batas ketangguhan personel.
Acara yang digelar pada Jumat pagi ini bukan hanya menyatukan barisan biru polisi, tapi juga menarik kehadiran para pilar keamanan daerah. Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi hadir dengan sorot mata penuh harap, ditemani Dandim 0429/Lamtim Letkol Inf Danang Setiaji yang tegar berdiri di barisan depan. Tak ketinggalan Kasi Pidsus Kejari Lampung Timur Julang Dinar Romadlon, perwakilan Pengadilan Negeri, serta Kasat Pol PP beserta tamu undangan lainnya yang menjadi saksi bisu transformasi kesiapsiagaan wilayah.
Bayangkan: sirene meraung, barikade didirikan dalam sekejap, dan tim antihuru-hara bergerak lincah menjinakkan “kerumunan” aktor simulasi. Jajaran Polres Lampung Timur memperagakan penanganan unjuk rasa dengan presisi militer, lengkap dengan taktik evakuasi korban dan pengendalian massa yang humanis. Skenario darurat lain, seperti gangguan lalu lintas massal atau ancaman keamanan tak terduga, juga diuji coba untuk memastikan setiap detik krusial tak terbuang. Ini bukan drama Hollywood—ini realitas pelatihan yang dirancang untuk menyelamatkan nyawa di Lampung Timur.

Dalam pidato singkat yang menusuk hati, AKBP Heti Patmawati membuka tabir strategi di balik layar. “Simulasi ini adalah perisai antisipatif kami menghadapi badai potensial menjelang peringatan satu tahun Kabinet Merah Putih,” ujarnya dengan suara tegas, mata menyapu barisan personel. “Kami menyiagakan 300 prajurit biru yang siap terjun kapan pun—entah unjuk rasa mendadak atau krisis yang menyerang tanpa aba-aba. Ini bukan soal angka, tapi komitmen jiwa untuk lindungi Kamtibmas.”
Lebih dari itu, apel ini menjadi forge api bagi personel baru yang baru pulih dari pengobatan. “Mereka langsung dicemplungkan ke medan latihan agar paham denyut pengamanan Lampung Timur,” tambah Kapolres. “Rutinitas seperti ini melatih kami tanggap pada setiap hembusan perubahan. Bukan hanya amankan aksi massa, tapi jaga stabilitas wilayah dengan sentuhan humanis—ayomi masyarakat seperti keluarga sendiri.”
Baca juga : Polresta Banyumas Gelar Pelatihan Konten Digital: Revolusi Humas Polri di Era Kamera Selalu Menyala
Para tamu undangan tak henti bertepuk tangan saat simulasi ditutup tanpa cela. Wakil Bupati Azwar Hadi secara pribadi menyampaikan apresiasi: “Ini bukti sinergi emas antara polisi, TNI, dan pemda. Lampung Timur akan tetap kondusif, aman untuk semua.” Letkol Inf Danang Setiaji menambahkan, “Kami satu tim, satu napas—siap hadapi apa pun demi rakyat.”
Langkah visioner Polres Lampung Timur ini bukan akhir, melainkan babak baru dalam narasi keamanan daerah. Di era pemerintahan yang penuh gejolak, simulasi seperti ini menjadi mercusuar harapan: bahwa di balik layar, 300 personel tak kenal lelah menjaga mimpi damai jutaan warga Lampung Timur. Momentum satu tahun Kabinet Merah Putih kini terlindungi—bukan dengan kata, tapi aksi nyata yang tak tergoyahkan.
Pewarta : Rahman
