RI News Portal. Semarang, 30 November 2025 – Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah kembali menggelar program pembinaan keselamatan berkendara bagi kelompok pengemudi berisiko tinggi. Kali ini, puluhan sopir angkutan kota (angkot) dan mobil pick up menjadi sasaran edukasi intensif yang digelar di kawasan Jalan Raya sekitar Terminal Banyumanik, Semarang, pada Minggu pagi (30/11/2025).
Bertajuk “Sosialisasi Safety Driving”, kegiatan ini dipimpin langsung Kompol Sri Ningsih Iriani, didampingi sejumlah personel Satlantas Polrestabes Semarang. Pendekatan yang diambil tidak sekadar penyuluhan formal, melainkan pembinaan dialogis yang mengedepankan pengalaman lapangan para pengemudi.
“Kami tidak ingin hanya menyampaikan aturan, tapi membangun kesadaran bahwa setiap keputusan di jalan bisa menentukan hidup atau mati,” tegas Kompol Sri Ningsih Iriani di sela-sela kegiatan.

Materi yang diberikan mencakup lima aspek krusial yang selama ini menjadi penyebab dominan kecelakaan angkutan umum di Jawa Tengah:
- Teknik mengemudi defensif di jalan perkotaan yang padat
- Prosedur inspeksi kendaraan pra-operasi secara mandiri
- Kelengkapan perlengkapan pribadi dan dokumen yang wajib dibawa
- Penguasaan teknik pengereman darurat serta anticipatory braking
- Pengendalian kecepatan dan pengaturan jarak aman terhadap kendaraan lain
Pendekatan edukasi kali ini berbeda dari kegiatan serupa sebelumnya. Selain penyampaian teori, panitia menyisipkan simulasi mini menggunakan cone dan kendaraan dinas untuk melatih reaksi pengemudi ketika menghadapi situasi mendadak, seperti anak kecil menyeberang atau kendaraan lain memotong jalur.
“Kebanyakan kecelakaan angkutan umum terjadi karena reaksi panik dan kurangnya antisipasi. Hari ini kami latih mereka untuk tetap tenang dan mengutamakan keselamatan,” tambah Sri Ningsih.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengapresiasi konsistensi Ditlantas dalam menjalankan program preventif non-represif. Menurutnya, pembinaan kepada pengemudi angkutan umum merupakan investasi jangka panjang untuk menurunkan angka fatalitas di jalan raya.
Baca juga : Indonesia Perkuat Ikatan Strategis dengan British Columbia Pasca-Kunjungan Presiden Prabowo ke Kanada
“Data kami menunjukkan 60 persen kecelakaan melibatkan kendaraan angkutan barang dan penumpang. Jika kesadaran mereka meningkat, dampaknya akan signifikan terhadap indeks keselamatan lalu lintas Jawa Tengah secara keseluruhan,” ujar Artanto.
Ia juga menyampaikan harapan agar model pembinaan intensif seperti di Banyumanik ini dapat direplikasi secara bertahap di seluruh kota/kabupaten di Jawa Tengah, terutama di simpul-simpul transportasi yang rawan kecelakaan.
Antusiasme peserta terlihat sejak awal acara. Beberapa sopir angkutan trayek Banyumanik–Ungaran bahkan secara spontan berbagi pengalaman hampir celaka karena kelelahan atau kendaraan yang tidak laik jalan. Diskusi terbuka tersebut menjadi salah satu poin positif yang membuat kegiatan ini terasa jauh dari kesan seremonial.

Hingga pukul 10.30 WIB, seluruh rangkaian acara berlangsung tertib dan lancar. Para peserta pulang membawa komitmen tertulis untuk menerapkan prinsip-prinsip keselamatan yang telah dipelajari, sekaligus menjadi agen perubahan bagi rekan sesama pengemudi.
Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah menegaskan bahwa program serupa akan terus digelar secara berkala dengan target kelompok yang lebih luas, termasuk pengemudi kendaraan online dan truk barang, sebagai bagian dari strategi jangka panjang menciptakan budaya tertib berlalu lintas di Bumi Kartini.
Pewarta: Nandang Bramantyo

