
RI News Portal. Jakarta, 18 Oktober 2025 – Dalam upaya mempertajam kualitas pelayanan publik, PT Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk menjaga fasilitas toilet dan mushala di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tetap bersih, harum, dan nyaman bagi masyarakat luas. Langkah ini tidak hanya menjadi bagian dari operasional harian, tetapi juga merefleksikan strategi berkelanjutan perusahaan dalam membangun ekosistem energi yang inklusif dan ramah pengguna.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menekankan pendekatan proaktif ini saat menyampaikan pernyataan resminya di Jakarta, Sabtu (18/10/2025). “Kami memprioritaskan agar setiap fasilitas pendukung di SPBU—terutama toilet dan mushala—selalu dalam kondisi prima, sehingga pengalaman pelanggan tidak terhenti hanya pada pengisian bahan bakar, melainkan meluas ke kenyamanan holistik,” ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan usai tinjauan lapangan intensif yang dilakukan Mars Ega pada Jumat (17/10/2025) melalui Program Pantau SPBU di salah satu SPBU strategis kawasan Jakarta. Selama kunjungan tersebut, ia secara langsung menginspeksi kondisi toilet dan mushala, sekaligus berinteraksi dengan tim operator, pengawas, serta petugas kebersihan. “Disiplin dan semangat melayani harus menjadi budaya utama di lapangan. Setiap detail kecil, seperti aroma segar dan kebersihan sempurna, adalah investasi bagi loyalitas masyarakat,” tegas Mars Ega, sambil memberikan arahan tegas agar standar ini diterapkan secara konsisten.

Program Pantau SPBU sendiri telah menjadi inisiatif lintas-regional yang melibatkan seluruh pegawai Pertamina Patra Niaga. Diluncurkan sebagai respons terhadap dinamika kebutuhan masyarakat pasca-pandemi, program ini tidak sekadar inspeksi rutin, melainkan forum kolaboratif yang mendorong inovasi dari bawah. Di tingkat regional, tim gabungan melakukan pemantauan harian, mengintegrasikan masukan pelanggan untuk penyesuaian real-time. Hasilnya, tingkat kepuasan pengguna fasilitas pendukung dilaporkan meningkat hingga 25 persen dalam enam bulan terakhir, berdasarkan survei internal perusahaan.
Lebih jauh, upaya ini terintegrasi dengan program Retail Make Over yang digulirkan sejak 2023. Hingga kini, inisiatif renovasi tersebut telah menyentuh 1.200 SPBU secara nasional, dengan fokus khusus pada transformasi toilet dan mushala menjadi ruang multifungsi yang memenuhi standar higienis internasional. Renovasi tidak hanya melibatkan pemasangan teknologi sanitasi canggih—like sensor otomatis dan material anti-bakteri—tetapi juga desain inklusif yang mempertimbangkan kebutuhan difabel serta keluarga dengan balita.
Untuk menjamin eksekusi berkelanjutan, Pertamina Patra Niaga mengaktifkan Tim ServQ (Service & Quality) sebagai garda terdepan. Tim khusus ini, yang terdiri dari 500 personel terlatih, melakukan patroli harian di lebih dari 3.000 SPBU, memastikan kepatuhan terhadap protokol kebersihan, kualitas produk, dan pelayanan keseluruhan. “ServQ bukan hanya pengawas, tapi katalisator perubahan. Mereka membawa data analitik ke meja keputusan, sehingga kami bisa antisipasi masalah sebelum dikeluhkan,” tambah Mars Ega.
Dari perspektif akademis, langkah Pertamina Patra Niaga ini selaras dengan prinsip service-dominant logic dalam manajemen pemasaran, di mana nilai layanan tidak lagi terfokus pada produk inti (bahan bakar), melainkan pada pengalaman ekosistemik yang membangun ikatan emosional dengan konsumen. Studi dari Journal of Service Research (2024) menunjukkan bahwa peningkatan fasilitas pendukung seperti ini dapat meningkatkan retensi pelanggan hingga 40 persen di sektor ritel energi. Di Indonesia, di mana SPBU menjadi titik agregasi sosial harian bagi 270 juta penduduk, inisiatif semacam ini berpotensi mengurangi disparitas akses layanan dasar di wilayah pedesaan.
Komitmen ini juga mencerminkan adaptasi terhadap tren sustainable consumer behavior, di mana 68 persen responden survei Nielsen (2025) menyatakan preferensi terhadap merek yang mengedepankan kenyamanan publik. Dengan demikian, Pertamina Patra Niaga tidak hanya memenuhi regulasi Kementerian ESDM, tetapi juga memposisikan diri sebagai pemimpin dalam transisi energi yang berorientasi manusia.
Ke depan, perusahaan berencana memperluas Program Pantau SPBU ke ranah digitalisasi, dengan aplikasi pelaporan crowdsourcing dari pelanggan. “Kami ingin masyarakat menjadi mitra aktif dalam menjaga SPBU kita,” pungkas Mars Ega. Inisiatif ini diharapkan menjadi model bagi industri bahan bakar nasional, membuktikan bahwa kebersihan fasilitas bukan beban, melainkan aset strategis untuk pembangunan berkelanjutan.
Pewarta : Yogi Hilmawan
