
RI News Portal. Wonogiri, 14 Juni 2025 — Dalam rangka mendukung visi pembangunan nasional melalui Program Asta Cita, Polres Wonogiri menunjukkan peran aktifnya dalam memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Melalui peran strategis Bhabinkamtibmas, Polri hadir langsung dalam kegiatan panen jagung bersama kelompok tani di Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakapolres Wonogiri, Kompol Parwanto, S.H., M.H., dan Kabag SDM Polres Wonogiri, Kompol Marwanto, S.H., M.H., sebagai bentuk dukungan simbolik dan substantif terhadap sektor pertanian lokal.
Partisipasi Polri dalam kegiatan pertanian ini bukan hanya berorientasi pada pendekatan keamanan semata, tetapi lebih luas sebagai bagian dari strategi pembangunan partisipatif. Hal ini selaras dengan semangat Polri Presisi yang menekankan profesionalitas, transparansi, dan kehadiran Polri sebagai mitra masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari semangat Polri Presisi dan mendukung visi pemerintah melalui Program Asta Cita. Kita ingin memastikan bahwa Polri senantiasa hadir, memberi rasa aman, sekaligus menyemangati para petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional,” ujar Kompol Parwanto.

Kehadiran unsur pimpinan Polres Wonogiri di lapangan menjadi simbol penting penguatan sinergi antara aparat penegak hukum dan komunitas lokal dalam rangka pembangunan sektor-sektor strategis, khususnya pertanian. Dalam konteks ini, ketahanan pangan diposisikan sebagai elemen kunci dalam stabilitas sosial dan ekonomi wilayah.
Kompol Marwanto menegaskan bahwa peran Bhabinkamtibmas tidak lagi terbatas pada pemeliharaan ketertiban, melainkan berkembang menjadi agen pembangunan sosial di tingkat desa. Dengan melakukan pendekatan humanis, Bhabinkamtibmas diharapkan mampu menjadi jembatan antara negara dan warga dalam menciptakan iklim produktif yang berkelanjutan.
“Bhabinkamtibmas adalah ujung tombak Polri di desa. Kami dorong mereka agar terus menjalin komunikasi dan membangun kepercayaan dengan masyarakat. Termasuk dalam kegiatan panen seperti ini, di mana kehadiran Polri bisa memberikan rasa tenang sekaligus memotivasi warga,” ujar Kompol Marwanto.
Dari sisi respons masyarakat, keterlibatan Polres Wonogiri dalam aktivitas panen disambut dengan apresiasi positif. Para petani merasa didengar dan dilibatkan sebagai mitra pembangunan. Bapak Suroto, salah satu petani dari kelompok tani di Jatipurno, menyampaikan harapannya agar pola pendampingan ini dapat terus berlanjut dan diperluas ke tahap-tahap pascapanen.
Baca juga : Penembakan Dua WNA di Badung, Bali: Isu Keamanan, Penegakan Hukum, dan Ancaman Transnasional
Secara akademik, praktik yang dilakukan oleh Polres Wonogiri mencerminkan bentuk kolaborasi multi-sektor antara institusi keamanan dan masyarakat sipil dalam bingkai pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Pendekatan ini penting di tengah tantangan global seperti krisis pangan dan perubahan iklim, di mana keamanan pangan menjadi isu lintas sektoral yang menuntut respons lintas kelembagaan.
Selain itu, model kemitraan yang dikembangkan ini juga menjadi contoh konkret dari reformasi sektor keamanan yang berorientasi pada pelayanan publik (public service-oriented policing), dengan muara pada terbangunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
Dengan langkah ini, Polres Wonogiri menunjukkan bahwa keamanan dan kesejahteraan dapat berjalan beriringan. Pendampingan terhadap petani bukan hanya agenda sektoral, melainkan bagian integral dari pembangunan nasional yang adil, inklusif, dan berdaya tahan.
Pewarta : Hari Sutopo

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita