
RI News Portal. Kabupaten Semarang 10 Juli 2025 — Upaya ketahanan pangan nasional terus mendapat dukungan dari berbagai elemen, termasuk institusi Kepolisian Republik Indonesia. Salah satu bentuk dukungan tersebut tampak dalam kegiatan yang dilakukan oleh Aipda Dwi Maryanto, Bhabinkamtibmas Desa Munding, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, yang secara aktif mengunjungi dan mendampingi warga dalam pemanfaatan lahan pertanian lokal untuk budidaya tanaman pangan.
Dalam kunjungannya, Aipda Dwi Maryanto melakukan pengecekan terhadap perkembangan tanaman singkong milik salah satu warga. Singkong dipilih bukan tanpa alasan. Selain mudah dibudidayakan di lahan kering dan sempit, tanaman ini juga memiliki nilai gizi dan manfaat kesehatan yang tinggi. Kandungan karbohidratnya yang kompleks dapat meningkatkan energi, melancarkan sistem pencernaan, menjaga kesehatan jantung, mengontrol kadar gula darah, serta membantu menjaga kesehatan kulit.
Tak hanya itu, kegiatan monitoring juga mencakup perternakan unggas, yang menjadi salah satu komoditas strategis dalam ketahanan pangan rumah tangga. Melalui kegiatan ini, Polri menunjukkan bahwa keamanan dan kesejahteraan masyarakat saling berkaitan erat, termasuk melalui sektor pangan.

Kapolsek Bergas, AKP. Harjono SH, menegaskan bahwa peran anggota Bhabinkamtibmas tidak hanya terbatas pada tugas-tugas keamanan. “Bhabinkamtibmas harus hadir dan berperan aktif di tengah masyarakat, menjadi bagian dari solusi atas permasalahan sosial, termasuk dalam mendukung swasembada dan ketahanan pangan,” ujarnya.
Dukungan terhadap ketahanan pangan yang dilakukan oleh personel kepolisian ini sejalan dengan arah kebijakan Polri, yang menjadikan pendekatan humanis dan problem solving sebagai bagian dari reformasi pelayanan publik. Di tengah ancaman krisis pangan global dan tantangan perubahan iklim, keterlibatan lintas sektor, termasuk aparat keamanan, menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Baca juga : Taiwan Gelar Latihan Perang Hadapi Ancaman China
Kegiatan seperti yang dilakukan Aipda Dwi Maryanto ini dapat menjadi contoh nyata dari praktik kolaboratif yang inklusif, di mana keamanan tidak lagi semata-mata berwujud represif, melainkan juga preventif dan partisipatif, termasuk melalui dukungan terhadap sektor pangan lokal.
Dengan semakin intensifnya sinergi antara masyarakat dan aparat keamanan dalam isu ketahanan pangan, diharapkan kemandirian pangan di tingkat desa dapat tercapai secara berkelanjutan. Polri, dalam hal ini, telah menunjukkan bahwa stabilitas nasional dapat dibangun tidak hanya dari aspek keamanan, tetapi juga melalui kontribusi terhadap ketahanan ekonomi dan pangan masyarakat.
Pewarta : Nandang Bramantyo

