
RI News Portal. Semarang, 21 Mei 2025 — Operasi Kepolisian Kewilayahan dengan sandi Aman Candi-2025, yang saat ini digelar oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, menunjukkan capaian signifikan dalam menekan angka gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayahnya. Operasi yang secara khusus menyasar praktik premanisme ini terbukti memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas sosial dan keamanan publik.
Berdasarkan laporan kegiatan operasi tertanggal 20 Mei 2025 yang diterima dari Posko Aman Candi 2025, jumlah kejadian gangguan kamtibmas di wilayah Provinsi Jawa Tengah tercatat sebanyak 146 kasus, mengalami penurunan sebesar 18,44% dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 179 kejadian. Tak hanya itu, angka tindak kriminal juga menurun sebesar 8,46%, atau sebanyak 11 kasus.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, dalam konferensi pers pada Rabu pagi (21/5) di Mapolda Jateng menegaskan bahwa penurunan ini merupakan hasil kerja keras seluruh satuan tugas serta koordinasi lintas sektoral yang optimal dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

“Melalui berbagai kegiatan operasi dan upaya preventif maupun represif yang dilakukan, kami berkomitmen untuk tidak memberi ruang bagi aksi premanisme dan tindak kejahatan lainnya,” ungkapnya.
Data dari Posko Aman Candi 2025 menunjukkan bahwa pada hari Selasa, 20 Mei 2025, jajaran Polda Jateng berhasil mengungkap 24 kasus premanisme, serta mengamankan 46 orang pelaku, terdiri dari 38 laki-laki dan 8 perempuan. Secara kumulatif, sejak awal pelaksanaan operasi pada 12 Mei 2025 hingga hari ke-9, telah diungkap 186 kasus dengan total 290 pelaku diamankan, yang terdiri dari 268 laki-laki dan 22 perempuan.
Salah satu bentuk kegiatan yang menjadi fokus dalam operasi ini adalah penertiban parkir liar. Di Kabupaten Grobogan, tim Satgas Operasi Aman Candi dari Polres Grobogan menertibkan dua petugas parkir ilegal yang menarik retribusi tanpa bukti karcis resmi. Di Wonosobo, Satgas Penegakan Hukum (Gakkum) melaksanakan pendekatan persuasif terhadap pelaku serupa dengan cara pembinaan dan penandatanganan surat pernyataan agar tidak mengulangi tindakan tersebut.
Tidak hanya premanisme, operasi ini juga menargetkan kejahatan umum lainnya. Polresta Pati dan Polres Rembang, misalnya, berhasil mengungkap dua kasus kekerasan antar kelompok pelajar yang menyebabkan satu korban mengalami luka berat. Langkah penegakan hukum tetap menjadi prioritas, namun pendekatan pembinaan tetap dikedepankan sebagai upaya preventif jangka panjang.
Baca juga : Kecelakaan Lalu Lintas di Depan RS Hermina Wonogiri: Peran Faktor Manusia dan Keselamatan Jalan
“Penegakan hukum tetap menjadi prioritas, namun kami juga mengedepankan pembinaan agar para pelaku ini tidak kembali terlibat dalam tindakan premanisme yang dapat mengganggu stabilitas keamanan,” ujar Kombes Artanto.
Operasi Aman Candi-2025 dijadwalkan akan berlangsung sepanjang bulan Mei 2025, namun pihak kepolisian membuka kemungkinan perpanjangan operasi hingga batas waktu yang belum ditentukan, tergantung pada situasi dan kondisi kamtibmas di wilayah Jawa Tengah.
“Kami berharap partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga kondusifitas wilayah dan segera melaporkan apabila menemukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan premanisme atau gangguan ketertiban lainnya,” pungkas Kabid Humas.
Pewarta : Nandang Bramantyo

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal