
RI News Portal. Jakarta, 2 Juni 2025 – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker) kembali menyoroti urgensi implementasi regulasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai langkah preventif terhadap meningkatnya angka kecelakaan di sektor industri. Dalam ESG Forum 2025 yang berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, Senin (2/6), Direktur Pengembangan Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Muchammad Yusuf, menegaskan bahwa lonjakan kasus kecelakaan kerja merupakan sinyal perlunya evaluasi serius atas kepatuhan terhadap regulasi K3 yang berlaku.
“Pada triwulan pertama tahun 2025 saja, tercatat lebih dari 5.600 kasus kecelakaan kerja, terutama di sektor konstruksi, manufaktur, dan pertambangan,” ungkap Yusuf dalam paparannya. Ia menilai bahwa meskipun regulasi telah tersedia secara komprehensif, tingkat kepatuhan di lapangan masih rendah.
Dalam kerangka hukum nasional, pelaksanaan K3 diatur dalam beberapa regulasi utama, dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja sebagai pijakan fundamental. UU ini mewajibkan seluruh pengusaha untuk menjamin keselamatan pekerja di tempat kerja, serta menegaskan peran negara dalam melakukan pengawasan.

Lebih lanjut, Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 memperkuat sistem manajemen K3 dengan pendekatan sistematis dan berkelanjutan. Regulasi ini mengharuskan perusahaan untuk membangun dan menerapkan sistem manajemen K3 secara menyeluruh, mulai dari identifikasi bahaya, penilaian risiko, hingga pengendalian risiko secara berkelanjutan.
Yusuf juga menyinggung adanya regulasi teknis yang mengatur aspek-aspek spesifik keselamatan kerja, termasuk keamanan instalasi listrik, penggunaan bahan kimia berbahaya, sistem perlindungan kebakaran, dan kesiapan unit pertolongan pertama.
Meski perangkat regulatif telah tersedia, Yusuf mengakui bahwa tantangan utama terletak pada aspek implementasi dan pengawasan. “Kepatuhan terhadap aturan keselamatan kerja masih menjadi persoalan serius,” tegasnya. Ia mendorong penguatan penegakan hukum melalui kombinasi pendekatan persuasif dan penerapan sanksi administratif maupun pidana bagi pelanggaran berat.
Baca juga : Rapat Terbatas Kabinet Prabowo Bahas Isu Pangan dan Ekonomi: Penugasan BUMN Jadi Sorotan
Sebagai strategi jangka panjang, Kemnaker berkomitmen membangun budaya keselamatan kerja (safety culture) di lingkungan kerja dan masyarakat. Hal ini akan dilakukan melalui forum diskusi, pelatihan, dan evaluasi indikator budaya keselamatan. Yusuf menekankan bahwa keterlibatan masyarakat luas, termasuk pekerja, pengusaha, dan komunitas lokal, sangat penting dalam mendukung transformasi budaya ini.
Dari perspektif akademik, tantangan implementasi regulasi K3 menunjukkan perlunya pendekatan integratif antara regulasi hukum, etika kerja, dan manajemen risiko. Data peningkatan kecelakaan menunjukkan masih lemahnya sistem pelaporan, pengawasan lapangan, dan insentif terhadap perusahaan yang menerapkan K3 secara serius.
Peneliti kebijakan ketenagakerjaan menyarankan peningkatan efektivitas pengawasan melalui digitalisasi sistem audit dan pelibatan serikat pekerja dalam pengawasan K3. Selain itu, penting adanya pendidikan K3 sejak dini di lembaga pendidikan vokasi, agar pekerja masa depan memiliki kesadaran keselamatan yang tertanam kuat.
Meningkatnya kecelakaan kerja di awal 2025 mempertegas urgensi transformasi sistem keselamatan kerja di Indonesia. Regulasi yang telah tersedia perlu dibarengi dengan langkah implementatif yang sistematis, pengawasan yang transparan, serta budaya keselamatan yang berakar kuat di tempat kerja dan masyarakat. Dalam hal ini, Kemnaker tidak hanya memiliki tanggung jawab regulatif, tetapi juga tanggung jawab moral dan strategis dalam melindungi keselamatan pekerja sebagai bagian dari keadilan sosial dan pembangunan berkelanjutan.
Pewarta : Yogi Hilmawan

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal