
RI News Portal. Jakarta, 3 Juni 2025 – Inovasi dalam pengembangan Large Language Model (LLM) lokal yang mengakomodasi kekayaan bahasa daerah Indonesia dinilai sebagai pilar penting dalam membangun kedaulatan nasional di bidang kecerdasan buatan (AI). Hal ini disampaikan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam pernyataannya pada peluncuran LLM lokal bertajuk Sahabat AI, yang dirancang untuk mendukung Bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah seperti Sunda dan Jawa.
Sahabat AI, yang dibekali dengan 70 miliar parameter dan fitur chat multibahasa, merupakan model generatif canggih yang dikembangkan dengan fondasi lokal, menempatkan bahasa sebagai aspek strategis dalam pengembangan teknologi nasional. “Ini penting sekali, apalagi Sahabat AI ini salah satu bentuk LLM yang mencoba mengembangkan foundation model-nya untuk mengolah data-data dalam bahasa lokal,” ujar Nezar.
Dalam konteks global, tren pengembangan LLM berbasis bahasa lokal juga berlangsung di negara-negara ASEAN. Nezar mencontohkan MERaLiON, model LLM empatik yang dikembangkan di Singapura, yang mampu memahami dan memproses berbagai bahasa Asia Tenggara termasuk Bahasa Indonesia, Thailand, Vietnam, Tamil, Inggris, hingga Singlish. “Kalau kita lihat tren di dunia sekarang juga membangun LLM dengan mencoba mengolah bahasa lokal,” tambahnya.

Namun, Nezar juga menggarisbawahi adanya potensi tantangan, baik dari sisi teknis maupun geopolitik. Tantangan tersebut antara lain menyangkut daya saing LLM lokal terhadap model global seperti GPT atau Gemini, serta kebutuhan akan infrastruktur penyebaran dan adopsi teknologi secara luas di masyarakat. Oleh karena itu, tahap pasca-inovasi dianggap krusial, meliputi integrasi lintas sektor dan peningkatan literasi digital.
Dalam kerangka penguatan ekosistem AI nasional, pemerintah saat ini menargetkan pengembangan 9 juta talenta digital hingga tahun 2030. Namun, menurut Nezar, saat ini baru sekitar 25 persen dari kebutuhan tersebut yang telah terpenuhi. Peluncuran Sahabat AI dinilai berkontribusi penting dalam menciptakan daya tarik dan ekosistem yang mendukung pembinaan sumber daya manusia di bidang teknologi mutakhir seperti cloud computing, Internet of Things (IoT), dan blockchain.
“Dengan kehadiran Sahabat AI ini, kita memperkuat ekosistem pengembangan talenta digital yang sedang dibangun baik oleh Kemkomdigi, ekosistem industri pengembang AI, maupun adopsi teknologi baru,” tutup Nezar.
Peluncuran LLM lokal seperti Sahabat AI tidak hanya berperan dalam aspek teknologi semata, tetapi juga mengangkat dimensi politik bahasa, kedaulatan data, serta transformasi kebijakan digital. Di tengah kompetisi global, pendekatan berbasis kebudayaan lokal dapat menjadi strategi unggul Indonesia dalam menempatkan diri sebagai pelaku aktif, bukan hanya konsumen, dalam lanskap kecerdasan buatan dunia. Pendekatan ini selaras dengan semangat Dekolonisasi Teknologi dan Pembangunan Berbasis Pengetahuan Lokal (local knowledge-based development).
Pewarta : Setiawan S.TH

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal