RI News Portal. Subulussalam, 1 Desember 2025 – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menyalurkan bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebanyak 39.466 kilogram beras kepada warga Kota Subulussalam, Aceh, yang terdampak longsor dan banjir dalam beberapa hari terakhir. Bantuan ini merupakan respons cepat terhadap keadaan darurat pangan pasca-intensitas hujan ekstrem yang memicu bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut.
Berdasarkan Surat Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 376/TS.03.03/K/11/2025 tertanggal November 2025, penyaluran CPP untuk penanganan dampak bencana alam di Provinsi Aceh dialokasikan melalui Perum Bulog. Kota Subulussalam menjadi salah satu penerima dengan kuota 39.466 kg beras yang akan didistribusikan kepada 11.276 jiwa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di lima kecamatan, yaitu Simpang Kiri, Penanggalan, Sultan Daulat, Longkib, dan Rundeng.
Wali Kota Subulussalam, H. Rasyid Bancin, menyambut baik langkah pemerintah pusat tersebut. “Bantuan ini menunjukkan kehadiran negara di tengah kesulitan warga yang sedang menghadapi musibah akibat curah hujan tinggi dalam beberapa pekan terakhir,” ujarnya kepada wartawan di kantor wali kota, Senin (1/12/2025).

Ia menambahkan, distribusi beras CPP ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia untuk memastikan akses pangan bagi keluarga rentan dan korban bencana tetap terjangkau, sekaligus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di tingkat lokal yang sempat bergejolak pasca-bencana.
“Beras ini akan segera disalurkan dalam minggu ini melalui koordinasi dengan kecamatan dan kelurahan agar tepat sasaran,” imbuh Rasyid Bancin.
Di lapangan, dampak banjir dan longsor masih terasa berat. Sejumlah akses jalan antarkecamatan terputus, puluhan rumah warga rusak, serta fasilitas pendidikan dan jembatan mengalami kerusakan signifikan. Seorang pengamat pembangunan daerah yang enggan disebut namanya menyatakan, selain bantuan pangan, pemerintah pusat diharapkan segera mengalokasikan anggaran rekonstruksi infrastruktur vital.
“Ketangguhan pangan memang penting, tetapi pemulihan infrastruktur jalan, jembatan, dan gedung sekolah sama mendesaknya agar aktivitas ekonomi dan pendidikan bisa kembali normal,” katanya.
Penyaluran CPP tahap ini menjadi bagian dari skema perlindungan sosial pemerintah di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata di wilayah Aceh bagian selatan. Pemerintah Kota Subulussalam menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pangan Nasional untuk memastikan bantuan lanjutan, baik pangan maupun rehabilitasi infrastruktur, dapat segera terealisasi.
Pewarta: Jaulim Saran

