
RI News Portal. Wonogiri, 19 Juni 2025 – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM) selama empat hari sejak Rabu (17/6/2025) hingga Sabtu (20/6/2025). Kegiatan ini berlangsung di lantai II Gedung PMI Kabupaten Wonogiri, dengan pembagian dua sesi utama: sesi pertama dilaksanakan secara daring, sementara sesi kedua berbentuk tatap muka intensif pada 19–20 Juni 2025.
Pelatihan KBBM merupakan bagian dari strategi peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko bencana secara mandiri dan berkelanjutan. Daryanto, salah satu fasilitator pelatihan, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mengambil inisiatif dan tindakan tepat dalam mengurangi dampak bencana di lingkungan mereka.
“Pelatihan ini mencakup pengetahuan dasar tentang jenis-jenis bencana, strategi mitigasi, prosedur evakuasi, serta penggunaan peralatan darurat. Keterlibatan masyarakat secara langsung menjadi faktor kunci dalam membangun ketangguhan wilayah terhadap risiko kebencanaan,” ujar Daryanto.

Lebih lanjut, pelatihan ini difokuskan pada dua tujuan utama, yaitu:
- Peningkatan kesadaran risiko bencana: peserta dilatih untuk memahami potensi bahaya yang mengancam wilayah tempat tinggal mereka.
- Peningkatan keterampilan mitigasi dan evakuasi: meliputi pelatihan teknis penggunaan peralatan darurat dan pengelolaan evakuasi yang efektif.
Selain aspek teoritis, pelatihan KBBM juga menekankan praktik berbasis pengalaman lokal. Hal ini ditekankan oleh Sarmo, salah satu relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) dari Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Ia memaparkan praktik mitigasi yang telah diterapkan di desanya.
Baca juga :
“Kami menanam pohon aren di lereng yang rawan longsor. Pohon ini memiliki akar yang kuat untuk menahan erosi sekaligus membantu mengurangi risiko banjir. Ini menjadi langkah awal kami dalam melibatkan warga secara aktif,” ungkap Sarmo.
Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pelatihan seperti ini mencerminkan pendekatan bottom-up dalam penanggulangan bencana. Dengan membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan, diharapkan terbentuk komunitas yang tidak hanya tanggap, tetapi juga proaktif dalam menghadapi risiko bencana.
Pelatihan KBBM menjadi bukti bahwa penanggulangan bencana bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah atau lembaga profesional, melainkan juga menuntut partisipasi aktif warga. Inisiatif ini sejalan dengan prinsip Community-Based Disaster Risk Reduction (CBDRR) yang menempatkan masyarakat sebagai subjek utama dalam pengelolaan risiko bencana.
Pewarta : Nandar Suyadi

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita