
RI News Portal. Palembang, 16 Juli 2025 — Kota Palembang menyatakan kesiapan penuh sebagai tuan rumah dua event besar bertaraf nasional, yakni Swarna Songket Nusantara dan Sriwijaya Expo 2025. Ajang ini diproyeksikan menjadi titik tolak strategis dalam mendorong pelestarian budaya sekaligus pertumbuhan ekonomi kreatif di Sumatera Selatan (Sumsel), dengan sasaran dampak yang menjangkau skala nasional bahkan internasional.
Rapat koordinasi lintas sektor yang digelar pada awal pekan ini di Palembang turut dihadiri perwakilan pemerintah pusat serta Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Pusat. Rapat tersebut menyoroti kesiapan teknis dan non-teknis yang dianggap vital untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan acara. Kehadiran aktor-aktor kebijakan tingkat nasional dalam forum ini menunjukkan legitimasi politik dan dukungan institusional yang kuat terhadap agenda kebudayaan dan ekonomi kreatif daerah.

Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, dalam pernyataannya pada Senin (14/7/2025), menyebut bahwa seluruh aspek persiapan telah dilakukan secara matang dan menyeluruh. “Kita sudah berkoordinasi lintas sektor untuk memastikan acara berjalan sempurna. Ini bukan hanya soal promosi budaya, tetapi juga pemberdayaan ekonomi rakyat,” ujar Ratu Dewa, menegaskan dimensi multifaset dari acara ini.
Lebih jauh, koordinator Swarna Songket, Mel Ahyar, yang dikenal sebagai desainer dan penggerak fashion tradisional Indonesia, menyatakan keyakinannya bahwa songket Palembang memiliki nilai artistik dan historis yang layak dikenal dunia. “Titik episentrum songket itu ada di Palembang. Dari sinilah warisan budaya tekstil Indonesia dapat dikemas dan ditampilkan secara global,” katanya dengan penuh antusias.
Rangkaian acara akan menghadirkan pameran UMKM, bazar budaya, serta fashion show yang melibatkan kepala daerah se-Sumsel. Mereka akan tampil mengenakan busana songket yang dirancang oleh desainer nasional dan lokal, dengan sentuhan kontemporer yang menjembatani tradisi dan tren global. Inovasi dalam bentuk kolaborasi ini menunjukkan integrasi antara diplomasi budaya dan strategi branding daerah berbasis tekstil warisan.
Dari aspek teknis, panitia melaporkan bahwa persiapan telah mencapai 80 persen, menyisakan tahapan eksekusi akhir seperti simulasi panggung, kurasi produk, serta penyesuaian logistik akomodasi dan transportasi bagi tamu undangan. Pemilihan Palembang sebagai tuan rumah juga sejalan dengan agenda nasional pemerintah dalam mendistribusikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kreatif di luar Pulau Jawa.
Secara akademis, event ini mencerminkan sinergi antara dimensi kultural, ekonomi, dan institusional dalam kerangka pengembangan daerah. Penguatan ekosistem budaya seperti songket tidak hanya dilihat sebagai upaya pelestarian warisan leluhur, tetapi juga sebagai strategi pembangunan berbasis kearifan lokal (local wisdom-based development), yang mampu memicu pertumbuhan UMKM dan pariwisata secara inklusif.
Wali Kota Ratu Dewa menegaskan harapannya agar Swarna Songket Nusantara dan Sriwijaya Expo 2025 dapat menjadi batu loncatan untuk memperkenalkan Palembang sebagai pusat ekonomi kreatif Sumatera Selatan. “Kita ingin UMKM kita naik kelas dan pariwisata kita masuk dalam radar global,” tutupnya.
Sebagai catatan, songket Palembang merupakan bagian dari warisan budaya tak benda yang telah diakui secara nasional. Oleh karena itu, penyelenggaraan event ini juga dapat dibaca sebagai bentuk diplomasi budaya Indonesia dalam skala domestik maupun internasional.
Pewarta : Alfika Darwis
