
RI News Portal. Lampung Timur — Dalam upaya strategis memperkuat ketahanan pangan nasional, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0429/Lampung Timur (Lamtim), Letkol Inf Danang Setiaji, S.I.P, melakukan peninjauan langsung ke sejumlah lokasi pelaksanaan program Optimasi Lahan (Oplah) di Kabupaten Lampung Timur, Rabu (23/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian integral dari komitmen TNI Angkatan Darat dalam mendukung agenda swasembada pangan nasional melalui optimalisasi sumber daya lahan pertanian.
Peninjauan dilakukan di beberapa wilayah strategis, seperti Braja Yekti, Braja Gemilang, Braja Luhur, Kebon Damar, dan Srigading. Dandim 0429/Lamtim didampingi oleh sejumlah pejabat lintas sektoral, termasuk Pasiter Kapten Kav Afrizal, Danramil 429-09/Way Jepara Lettu Inf Sugiarto, Danramil 429-10/Labuhan Maringgai Kapten Inf Heriyadi Gustian, serta perwakilan dari Dinas Pertanian Lampung Timur, Gapoktan, dan tim konsultan teknis.
Optimalisasi lahan yang dimaksud merupakan intervensi multidimensional terhadap lahan pertanian, khususnya lahan rawa, melalui perbaikan infrastruktur irigasi, manajemen air yang adaptif, pemanfaatan varietas unggul, dan penerapan praktik agrikultur berbasis efisiensi dan keberlanjutan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan memperluas cakupan tanam dalam satu tahun.

Letkol Inf Danang Setiaji menegaskan pentingnya infrastruktur dan pengelolaan tata air dalam mendukung keberhasilan Oplah. “Tata kelola air yang baik serta infrastruktur irigasi yang memadai merupakan faktor krusial dalam pengolahan lahan rawa. Dengan pendekatan ini, program Oplah diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan secara signifikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dandim mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. “Mari kita bekerja sama dan sama-sama bekerja mensukseskan kegiatan Oplah ini, agar program ketahanan pangan daerah maupun nasional dapat tercapai serta kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” tegasnya.
Secara normatif, partisipasi TNI AD dalam pembangunan sektor pertanian merupakan bentuk implementasi peran pertahanan non-militer yang adaptif terhadap tantangan keamanan pangan. Hal ini juga sejalan dengan visi pembangunan nasional dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 2: Mengakhiri Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan, dan Meningkatkan Gizi.
Menurut Kadis Pertanian Lamtim, Tri Wibowo, kolaborasi dengan unsur TNI AD mempercepat realisasi program yang selama ini kerap terkendala aspek teknis dan sosial. “Kehadiran Kodim 0429 sebagai mitra kerja strategis mendorong percepatan capaian target produktivitas dan indeks pertanaman di wilayah ini,” ujar Tri.
Program Oplah di Lampung Timur mencerminkan model pendekatan pembangunan terintegrasi berbasis wilayah, yang melibatkan unsur militer, birokrasi sipil, pelaku usaha tani, dan komunitas lokal. Dengan demikian, pendekatan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi pertanian, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan stabilitas daerah melalui ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Pewarta : Lii
